Kamis, 25 Desember 2014

Anak-anak Tangguh di Musim Penghujan


Anak-anak itu berlari bolak-balik di tengah hujan sambil membawa payung, dengan kaos oblong yang basah , tidak memakai alas sendal, lalu menawarkan pada orang-orang yang sedang berteduh atau yang baru turun dari angkot,  “payung bu?”, “mangga teh, payungnya?”. Ojek payung, begitu sebutannya bagi anak-anak itu, pekerjaan dadakan yang hanya ada saat musim penghujan seperti sekarang ini. Sekali antar ke seberang, uang 3000-5000 rupiah sudah di tangan, bahkan kadang ada yang berbaik hati memberi 10000 rupiah.

Kalau melihat anak-anak itu, saya jadi teringat perkataan Nyai Ontosoroh pada Minke, salah satu tokoh dalam novel “Bumi Manusia”, karya Pramoedya. “ Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri, bersuka karena usahanya sendiri, dan maju karena pengalamannya sendiri”. Kadang saya merasa malu sama diri sendiri kalau melihat anak-anak itu,mereka sadar ga ya, kalau mereka sudah mengamalkan ajaran Nabi, ” “Mencari kayu bakar seberkas lalu dipikul di atas punggungnya terus dijual itu lebih baik bagi seseorang dari pada mengemis kepada orang lain yang kadang-kadang diberinya atau tidak”.

Desember 2014, saat musim hujan


Minggu, 16 November 2014

Aku ingin

Kalau ada hal yang kuinginkan saat ini selain hujan, buku-buku novel sastra klasik, kumpulan majalah donal bebek edisi lama,mobil jeep , hal itu adalah dirimu, dengan segala keberadaanmu di sini. Namun ternyata ada hal lain yang lebih kuinginkan saat ini , yaitu berdiri kokoh di atas kakiku sendiri. Karena saat ini aku masih buah yang bergelantung pada pohon, dan bukan pohon itu sendiri yang bisa memberikan tempat berteduh yang nyaman. Dan pemicuku utamaku untuk bisa berdiri di atas kakiku sendiri sayangnya bukan kau, tapi Tuhan,mamak dan bapakku. Namun aku tak bohong dan ini bukan gombal kalau aku bilang, “aku ingin kau”.

Duuh kadang2 pengen muntah gue klo nulis yg beginian , sbnernya nulis gini iseng doang hhaha

November 2014

Suasana (1)

Segelas teh tawar hangat, dengan majalah tempo di tangan sangat cocok untuk menikmati waktu yang sendu menurutku , saat ini. Sendu karena habis hujan, masih aga mendung, dan udaranya sangat segar karena efek kimiawi percampuran tanah dan air hujan yang menghasilkan bau, bau hujan kusebutnya. Kutambah pemicu dramatisasi suasanaku dengan ku ambil headset dengan kuputar  lagu “The carpenters- close to you” di dalamnya. Dan, tiba-tiba saja, wajahmu melintas dalam benak, si nona bunga bakung putih, begitu aku memetaforakannya, yang tentu saja bukan siapa-siapaku saat ini.

Senin, 10 November 2014

BLUSUKAN

Kalau saya beli baju mungkin saya akan lebih puas kalau beli sendiri dibandingkan kalau saya nitip dibelikan,soalnya meminimalisir kalo misalnya bajunya tidak pas untuk saya karena ukurannya kebesaran atau kekecilan, atau modelnya saya kurang suka. Walaupun kalo dibelikan tidak menutup kemungkinan bahwa bajunya cocok untuk saya. Tapi dengan memilah milih sendiri rasanya lebih puas dan lebih objektif saja.

Hal yang sama mungkin berlaku untuk “blusukan” untuk pejabat, bahkan untuk pejabat setingkat menteri. Kalo ngeliat sisi positifnya dengan melakukan “blusukan”, pejabat bisa melihat kondisi real permasalahannya di lapangan seperti apa, dengan begitu “feel” pengambilan keputusannya akan lebih terasa dan mungkin akan lebih objektif. Dibandingkan jika si pejabat hanya terbiasa menerima laporan dari staffnya, bisa jadi ia diperdaya oleh staffnya atau bisa jadi staffnya lengah. Tugas blusukan Saya rasa, sekali-kali tak apalah , bahkan  mungkin harus, untuk  pejabat melakukan blusukan  namun dengan porsi yang tepat.

Soal pejabat tersebut melakukan pencitraan atau apalah katanya, saya ga tau. Temen saya pernah bilang, soal pencitraan ,liat caranya dulu. Jadi, kalau misalnya dia blusukan,lalu saat blusukan dia memanggil wartawan untuk meliput kegiatannya. Nah baru kita bisa berasumsi, mungkin dia melakukan blusukan, sengaja memanggil wartawan, agar bisa memberi kesan baik pada rakyat. Namun kita juga hanya bisa berasumsi, karena dalam kasus dugaan korupsi sekalipun misalnya, selama tak ada bukti kuat yang menunjukkan dia korupsi, kita harus menggunakan asas praduga tak bersalah untuk menghormati si individu tadi, apalagi dalam kasus tuduhan pencitraan karena blusukan, apa bukti kuatnya

Pencitraan itu kan definisi simplenya, riya ,melakukan sesuatu lebih karena ingin dipuji orang, bukan karena azas. Perasaan ingin dipuji itu kan dalam hati, dan saya rasa sih bukti kuat kalau dia melakukan pencitraan atau tidak, itu ya harus melihat ke dalam hatinya. Tapi gimana caranya coba, yang tau mungkin hanya dia sendiri dan Tuhan. Karena itu mungkin tak elok kalau kita memberikan label “pencitraan” pada seseorang hanya karena dia “blusukan” misalnya. Toh kalaupun dia memang melakukan pencitraan, itu urusan dia sendiri, bodo amat, seharusnya sih yang harus dilihat hasil kerjanya nanti, apakah rakyat lebih sejahtera atau tidak.

Maaf yak kalo sotoy haha, mau ngingetin aja sih, agar lebih hati-hati klo ngasih “label” atau ngatain seseorang “pencitraan” di social media, karena pertama belum tentu bener.kedua,karena walaupun sekarang sudah banyak orang yg kritis, tapi kemungkinan masih ada juga orang yang terpengaruh hanya karena satu dua kalimat yang kita lontarkan di social media. Misal si A terpengaruh dan percaya bahwa si pejabat itu pencitraan, Si A menyebarkan hal ini juga di soc mednya, kena si B, si B nyebar lgi di socmednya, terus aja.Ya,Saya juga kdang gmpang terpengaruh soalnya bwahaha, jadi ini nulis buat ngingetin diri sndiri juga

Gitu aja deh, oh ya jangan lupa please Correct Me jika ada salah-salah

 November 2014

*ditulis saat sedang rame di social media ,kasus “mau muntah ngeliat menteri blusukan”

Selasa, 04 November 2014

ISLAM DAN KEBUDAJAAN

"Islam is indeed miuch more than a systcm of theology, it is a complete civilisation. (H.A.R. Gibb, Whither Islam, pg. 12)."

"Islam itu sesungguhnja lebih dari satu sistem agama sadja, dia itu adalah satu kebudajaan jang lengkap. (H.A.R. Gibb)."

Demikianlah bunji pengakuan seorang pudjangga ahli tarich,Prof. H.A.R. Gibb dalam kitabnja jang terkenal „Whither Islam."Satu pengakuan dari seorang jang bukan dipengaruhi oleh perasaan fanatik-agama, merdeka dari perasaan2 ta'assub dan membentangkan dengan terus terang kejakinannja, jang berdasarkan kepada penjelidikan teliti dan saksama.

Dan bersama dengan beliau itu ada berpuluh, kalau tidak akan beratus, ahli ilmu pengetahuan jang ternama dari berbagai agama,jang mengakui dan menghargai dengan tjara satria, akan djasa2 Islam terhadap kebudajaan umumnja. Ada jang memandang dari pihak ilmu pengetahuan, ada jang menilik dari pihak falsafah, dari pihak pemerintahan, perekonomian, achlak dan lain2.

Tarich telah menundjukkan bahwa tiap2 bangsa jang telah menempuh udjian hidup jang sakit dan pedih, tapi tak putus bergiat menentang marabahaja, berpuluh bahkan beratus tahun lamanja,pada satu masa akan mentjapai satu tingkat kebudajaan, jang sanggup memberi penerangan kepada bangsa jang lain; satu masa mereka akan meninggalkan buah jang lazat untuk bangsa2 jang datang
dibelakang mereka.

Hukum alam ini telah berlaku, baik di Barat maupun di Timur, dari bangsa Tionghoa, India, Egypte sampai kepada bangsa Chaldeers, Junani, .Rumawi, Arab dan sampai kepada bangsa Eropah
sekarang ini.

Begitulah sinar kebudajaan itu berputur dan bergilir dari satu tempat ketempat jang lain dimuka bumi kita ini, dengan tidak mempedulikan bangsa dan warna kulit, hanja menurutkan qodrat dan itadat Tuhan jang Mahakuasa dan Mahaadil. Marilah kita tudjukan pandangan dan minat kita kepada suatu kebudajaan, jang telah diizinkan oleh jang Mahakuasa mentjapainja kepada suatu bangsa jang tadinja bodoh, tidak terkenal dan tiada dianggap oleh kaum dan bangsa2 jang lain disekelilingnja, ialah satu kaum dari Djazirah Arab, tanah tempat pertemuan benua Eropah, Asia dan Afrika. Kaum tersebut pada satu saat bergerak menggemparkan dunia, membina satu kebudajaan jang sangat penting artinja dalam sedjarah, sedjak purbakala sampai sekarang. Maka jang mendjadi pokok kekuatan, sebab timbulnja kebudajan itu, ialah Agama Islam; sebab itu tepatlah kalau dinamakan dengan sebutan Kebudajaan Islam.

Sesudah kaum Muslimin memperteguh kedudukan mereka sebagai satu kaum jang diikat oleh kejakinan jang satu dan pandanganhidup jang satu pula, dan setelah mereka dapat menduduki satu tempat jang tertentu pula dalam medan pertjaturan dunia ketika itu,jakni setelah mereka dari tingkat kaum jang tadinja tak hentinja mendapat serangan dan tamparan dari kanan-kiri, siang dan malam mempertahankan djiwa, kemudian naik kepada deradjat kaum jang dibenarkan hak berdirinja, didengar bunji suaranja, diakui kekuasaan "dan kemegahannja oleh bangsa2 jang berkuasa dibenua Afrika, Asia dan Eropah itu, maka pada saat itulah mereka mendirikan kebudajalan jang buahnja diwarisi oleh bangsa Eropah pada zaman kita ini.

Marilah kita perhatikan patokan2 jang dibawah ini:

1. Agama Islam menghormati akal manusia dan mendudukkan akal itu pada tempat jang terhormat serta menjuruh agar manusia mempergunakan akal itu untuk menjelidiki keadaan alam.
2. Agama Islam mewadjibkan pemeluknja, baik laki2 maupun perempuan, menuntut ilmu. „Tuntutlah ilmu dari buaian sampai keliang lahad", kata Nabi Muhammand s.a.w.
3. Agama Islam melarang bertaklid-buta, menerima sesuatu sebelum diperiksa, walaupun datangnja dari kalangan sebangsa dan seagama atau dari ibu-bapa dan nenek-mojang sekalipun. Dan djanganlah
engkau turut apa jang engkau tidak mempunjai pengetahuan atasnja, karena sesungguhnja pendengaran, penglihatan dan hati itu, semuanja akan ditanja tentang itu. (Q.s. Bani Israil : 36.)
4. Agama Islam menjuruh memeriksa kebenaran, walaupun datangnja dari kaum jang berlainan bangsa dan kepertjajaan.
5. Agama Islam menggemarkan dan mengerahkan pemeluknja pergi meninggalkan kampung halaman berdjalan kenegeri lain, memperhubungkn silaturrahim dengan bangsa dan golongan lain,
saling bertukar rasa dan pemandangan. Wadjib atas tiap* Muslimin jang kuasa, pergi sekurangnja sekali seumur hidupnja mengerdjakan hadji. Pada saat itu terdapatlah pertemuan jang karib antara segenap bangsa dan golongan diatas dunia ini. Keadaan itu menimbulkan perhubungan persaudaraan dan perhubungan kebudajaan (akkulturasi) jang sangat penting artinja untuk kemadjuan tiap2 bangsa.

Sekian sebagai kutipan ringkas dari adjaran Agama Islam, jang mendjadi sumber kekuatan, jang mendorong terbitnja satu kebudajaan, jang akan kita perbintjangkan dengan ringkas dibawah ini. Selain dari pada itu ada lagi faktor lain, jang tidak kurang menambah subur dan lekas berkembangnja kebudajaan tersebut, jakni perlindungan jang diberikan oleh Chalifah2 Islam kepada ahli2 ilmu dan ahli2 seni dengan tiada memandang bangsa dan agama. Dengan djalan ini dapatlah ahli ilmu dan ahli seni mewudjudkan perhatian dan minat mereka, kepada ilmu dan kesenian jang mereka perdalami.

Seorang dari Chalifah2 jang sangat berbakti dalam mewudjudkan Kebudajaan Islam itu, ialah Chalifah Al-Mansur, Chalifah jang kedua dari dinasti Abbassiah. Chalifah Al-Mansur adalah seorang jang saleh, kuat beragama, ahli dalam ilmu fiqh, gemar kepada ilmu pengetahuan, terutama ilmu bintang dan ilmu tabib. Ahli2 pengetahuan dengan tidak memandang agama, sama2 bekerdja diistananja dengan mendapat nafkah, jang bukan ketjil. Antaranja ialah Maubacht, ahli astronomi orang Persia, mulanja beragama Madjusi, kemudian masuk Islam dengan penjaksian baginda sendiri. Ahli ini terus-menerus tinggal diistana Chalifah dengan anak tjutjunja, bekerdja
memperdalam ilmu astronomi itu.

Melihat bagaimana besarnja minat Chalifah Al-Mansur memadjukan ilmu falak itu, datang ahli ilmu dari India, Persia, Rumawi berkumpul di Bagdad, bekerdja dengan sungguh menuntut ilmu
tersebut, dibawah perlindungan pemerintahan Islam.

Kitab2 lama jang sudah terbenam kedalam djurang kelupaan dinegeri Rumawi, diminta oleh Chalifah Al-Mansur supaja ditimbulkan kembali isinja jang berharga itu. Radja Rumawi pernah mengirimkan satu buku dari pudjangga hitung Euclydes jang masjhur dan beberapa kitab2 physica ke Bagdad, terus diterdjemahkan, dipeladjari. diperluas dan diperkembangkan disana.

Dinegeri Djandisapura ada seorang tabib bangsa Siria beragamaKristen jang masjhur pada zaman itu. Chalifah Al-Mansur meminta agar Georgy Bachtisju, demikian nama ahli itu, datang ke Bagdad mengadjarkan ilmu tabib. Walaupun Georgy seorang Kristen, tapi ia mendapat kehormatan dan perlakuan jang baik dari ahli Bagdad, dan selain dari gadji tetap jang diterimanja tiap bulan, ia menerima lagi hadiah 300 dinar dari Chalifah sebagai tanda kehormatan. Al-Mansur telah meninggalkan buah usahanja dalam ilmu2 astronomi,ilmu hitung dan ilmu tabib. Pun Chalifah2 jang lain seperti Chalifah Harun-Al-Rasjid, Al Ma'mun, mementingkan ilmu, Agama dan
filsafat.

Dengan djalan begini banjaklah ilmu2 jang berharga, jang hampir lenjap dari muka bumi, kembali terpelihara. Diantara kitab2 jang telah dipeladjari, diterdjemahkan dan dikomentari oleh pudjangga Islam dizaman itu, dibawah lindungan Chalifah2, antara lain adalah kitab ketatanegaraan dari Plato, kitab2 hitung dari Euclydes dan beberapa kitab2 astronomi dari Ptolemeus.

Malah diantara kitab2 itu jang sampai sekarang tidak bertemu lagi orisinilnja, hanja dapat diketahui dari terdjemahan kedalam bahasa Arab, buah tangan pudjangga Islam dimasa „zaman terdjemah" itu.

Semasa orang di Barat mengharamkan mempergunakan penjelidikan akal, memburu dan membunuh seorang Galileo Galilei, karena ia ini pernah mengatakan bahwa bumi ini berputar, maka pada keradjaan2 Islam diwaktu itu, orang berkejakinan bahwa memadjukan ilmu dan kebudajaan umumnja, masuk dalam kewadjiban pemerintahan. Pemerintah mentjari, memanggil dan memperlindungi ahli ilmu dan seni dari segenap pihak dan dari ber-matjam2
agama.

Sedang sebagian dari tindakan2 orang agama lain, mendjaga agar agama djangan rusak, ialah dengan melarang pemeluknja membatja kitab jang berisi kejakinan lain dan dengan lantas memasukkan kitab2 jang berbahaja itu kedalam daftar kitab2 jang tak boleh dibatja oleh pemeluknja, sebaliknja Chalifah2 Islam dizaman keemasan itu memerintahkan untuk menterdjemahkan kitab2 dari ber-matjam-matjam agama dan mazhab jang ada pada masa itu, supaja dapat diketahui, dibatia, diperiksa dan diperbintjangkan oleh semua ahli akal dari kaum Muslimin.

Berani menempuh udjian, tak enggan menerima kebenaran walaupun datangnja dari pihak lain, tak takut menolak kebatilan sudah diperiksa dan diselidiki, walaupun berada pada pihak sendiri.

Demikianlah pada permulaan abad ke 8 Masehi, pada waktu bangunnja Kebudajaan Islam itu, orang Islam telah memperlihatkan kemuka bumi, bagaimana mereka telah mempunjai persediaan untuk menerima kebudajaan dari bangsa2 jang terdahulu : Junani, Persia, Rumawi, India dan lain2; dan bahwa mereka mempunjai ketjakapan dalam memperlindungi buah kesusastreraan lama, agar djangan hilang lenjap kedalam lembah kelupaan, hasil2 mana tadinja bertebaran kesana-kemari tidak dipedulikan oleh bangsa2 jang telah djatuh dan ahli2 warisnja jang telah djatuh kedalam kemunduran
dan kerusakan. Semua disimpan dengan maksud akan diberikan dan ditebarkan kembali didunia Eropah, Afrika Utara dan Asia Barat pada masanja itu. Ditangan Islam, lahirlah kembali kebudajaan2 jang hampir hilang dan timbullah satu ruh kebangkitan „renaissance", jakni 600 tahun lebih dulu dari renaissance di Eropah Barat jang lahir pada abad ke 15 itu.

Apakah usaha kaum Muslimin itu hanja satu2-nja mengumpulkan jang sudah ada, dan menimbulkan apa2 jang hampir tenggelam sadja, atau adakah djuga mereka itu mengadakan barang jang belum
ada, meminta djalan sendiri dan mendjedjak jang belum ditempuh ?

Djawabnja : Ada ! Dan memang ada !

Setelah ulama2 Islam membatja dan menelaah kitab2 Plato, Socrates, Aristoteles, Ptolemeus dll. mereka sendiri terus membuat sjarah (komentar) dan muchtasarnja atau ringkasannja. Sesudah itu mereka mulai mengarang sendiri dan memperbintjangkan masalah itu satu persatu dengan fikiran sendiri, dengan lebih muchtara' atau orisinil.

Maka datanglah zaman baru, jakni bukan zaman terdjemah lagi, tapi zaman meneruskan penjelidikan jang ada, jang meminta djalan sendiri. Pada zaman jang kedua inilah pudjangga Islam memutar otak membanting tulang, berdjihad dengan segenap tenaga untuk mendirikan satu gedung kebudajaan jang kokoh, jang akan memberi maanfaat jang tidak ternilai kepada dunia.

Zaman ini adalah zaman filosof Islam jang ternama, seperti filosof Ja'cub bin Ishaq bin Sabrah Al-kihdi, jang terkenal dengan namaAl-Kindi sadja. Beliau ahli dalam ilmu tabib, falsafah, astronomi,hitung dan musik. Abu Nasr Al-Farabi, ahli mantik, falsafah dan ahli musik dan orang jang pertama kali membahas masalah ekonomi, jang orang Barat sekarang menganggap sebagai suatu ilmu jang baru diperhatikan pada abad2 jang achir ini.

Zaman Abu 'Ali Husein bin ' Abdullah bin Sina, jang masjhur di Eropah dengan nama Avicienna. Antara lain dari buah tangannja ialah suatu buku-standard jang bernama Asj-Sjifa, jakni satu Ensiklopedi dalam 19 djilid besar jang sampai sekarang disimpan dalam bibliotek Oxford-University.

Zaman inilah zaman Ibn Rusjd, pudjangga Islam di Andalusia,zaman Ibn Badjah jang masjhur dengan nama Avenpace, zaman Ibn Maskawaih seorang paedagog jang berdjasa, zaman Al'Fachari ahli astronomi jang diakui oleh dunia astronomi sampai sekarang. Abu Al~Nafas dan Ibnu C ha jam, ahli hitung ternama dalam ald jabar dan trigonometri.

Dalam pekerdjaan kita se-hari2 banjak perkataan jang keluar dari mulut dan kedengaran ditelinga jang mendjadi saksi sampai sekarang akan ketinggian Kebudajaan Islam pada zaman keemasannja itu. Umpamanja perkataan tarif berasal dari tarif, jakni bahasa Arab, wesel berasal dari wasl, perkataan magazine berasal dari machazin, perkataan duane berasal dari diwan (kantor), cheque berasal dari sakh dan lain2. Semua itu menundjukkan, bahwa dalam abad-keemasan itu Islam memegang peranan dalam dunia dagang jang memperhubungkan semua negeri sekeliling Laut Tengah dan Laut Merah, jakni dari Eropah sampai ke India terus ke Tiongkok dan Rusia (Legacy o f Islam).

Dengan perdagangan jang teratur itu mereka memadjukan industri seperti industri gula di India, industri kertas di Damaskus. Dalam industri itu kaum Muslimin bekerdja menjempurnakan jang ada dan merintis djalan baru, umpama membuat ber'matjams gula (Encylopaedia Britannica art. Sugar) membuat gelas, d jam d.1.1.

Dalam industri obat2-an, ahli2 kimia Islamlah jang mula2 membuat ber-matjam2 nietrietdan chlorie, umpamanja nietrophydrochloriet.

Dokter2 Islamlah jang mula2 memakai chloroform dalam mengobat dan memeriksa orang sakit, jang mula2 memakai opium pengobat orang gila dan ber-matjam2 tjara mengobat jang orisinil, jang sampai sekarang masih dilakukan oleh dokter2.

Pun kalangan kaum ibu tidaklah ketinggalan menuntut ilmu kedokteran itu dan mengamalkan ilmu itu untuk keselamatan kaum ibu umumnja, umpamanja : Uchtulhufaid bin Zuhr dan anaknja, jang keduanja mendjadi dokter diistana Chalifah di Andalusia, Zainab Thabibah bani Ased, spesialis ilmu mengobat mata. Sjahdah Dinuriah dan Binti Duchain Al-Lauzi Damsjiqijah di Siria.

Sungguh suatu hal jang tidak mungkin kalau kita hendak memberi gambar dari satu kebudajaan jang begitu luas dan dalam, jang telah hidup begitu subur memberi buah jang kekal untuk manusia dari zaman kezaman dengan mengambil tempat dalam 3 a 4 muka ini sadja.

Akan tetapi disini sekedar introduksi, sebagai memanggil perhatian kaum kita, terutama Pemuda2 Muslimin jang masih mudabelia dan jang mempunjai ruh dan tenaga-muda, agar ingat bahwa satu tingkat tinggi telah tertjapai oleh nenek2 mereka jang teguh memegang semua peraturan dan perintah Agama kita, Islam. Mudah2-an kita semua insaf bahwa sesungguhnyalah Agama Islam itu „much more than a system o/ theology, it is a complete civiU isation", seperti kata Prof. Gibb diatas itu.

Telah ada satu masa, jang negeri2 Islam mendjadi pusat kebudajaan, mendjadi sentral perhatian dunia. Kalau Mekah mendjadi pusatnja ibadah, tempat kaum Muslimin naik hadji menunaikan rukun Islam mereka, maka Bagdad pernah djadi pusat ilmu pengetahuan, tempat ulama2 berkumpul dari segenap pendjuru untuk menambah ilmu pengetahuan mereka, jang akan mereka tebarkan dinegeri mereka masing2. Ibadat dan pengetahuan, ke-dua2-nja dipentingkan oleh Agama Islam, ke-dua2-nja didjundjung tinggi dan diamalkan oleh kaum Muslimin dengan ichlas, terdjauh dari pada ria dan tekebur. Sesungguhnja mereka inilah mereka jang menang.

Bilakah kembalinja masa jang demikian wahai Pemuda Islam ?

(DJUNI 1936.)

Tulisan di atas adalah salah satu tulisan Muhammad Natsir, Ulama, Politisi sekaligus Perdana Menteri Indonesia yang ke-5 , informasi mengenai beliau dapat dilihat di sini , Profil Muhammad Natsir

Sumber Tulisan : Capita Selecta  jilid I oleh Muhammad Natsir

Sabtu, 25 Oktober 2014

Selamat !


Kita ini semua sama, tapi sekaligus berbeda. Persamaannya kita sama-sama orang, perbedaannya starting point hidup kita, kita ga bisa milih siapa orang tua kita. Kalau lingkungan kita tumbuh itu baik, mungkin kita juga akan jadi baik. Tapi bagaimana dengan anak yang lahir dari keluarga tidak mampu, lingkungan  yang buruk, pola pikirnya mungkin akan beda dari anak yg tumbuh di lingkungan yang baik

Yang mau saya bilang, perbedaan itu sangat nyata dalam realitanya, ada si mental baja ada si mental tempe, ada si pintar dan ada si bodoh,ada si alim agama ada yang buta agama,  ada si kaya dan si miskin yang kesenjangannya makin lebar. untuk yang muslim, pertanyaannya kenapa Allah SWT menciptakan perbedaan ini? Padahal kalau Allah menghendaki, bisa saja Dia menjadikan semua orang misalnya kaya , dan juga sebaliknya, miskin semua.

Salah satu jawabannya menurut Hasan Al Bashri, perbedaan tersebut untuk menguji sebagian kita dengan sebagian kita yang lain untuk melihat bagaimana kita berbuat. Ada contoh cerita yang sangat baik mengenai hal ini, yaitu ketika kaum muhajirin yang baru saja berhijrah ke madinah. Karena seluruh harta kaum muhajirin ditinggalkan di mekkah, maka mereka kebingungan untuk memulai hidup baru mereka di madinah, saat itulah kaum anshor( yang tingal di Madinah) membantu kaum muhajirin secara totalitas, padahal kaum anshor saat itu juga sedang sulit kondisinya, cerita ini ada dalam QS 59 ayat 9.

Perbedaan itu benar-benar ada. Intinya kalau kita dikaruniai punya sedikit kelebihan harta, pendidikan, dan pemahaman baik, jangan pernah sedikitpun merasa ekslusif. Kalau mengkritik (mengingatkan) kekurangan orang dalam caranya atau sikapnya, pasti boleh, tapi jangan sekalipun menghakimi. Ada perbedaan yang sangat jelas antara mengkritik dan menghakimi. Kalau di dunia, jelas ada lembaganya sendiri untuk menghakimi, kalau sudah tidak di dunia lagi, Tuhan yang akan menghakimi kita.

Soal perbedaan antara si kaya dan si miskin, salah satu yang faktor membedakannya adalah pendidikan. Banyak sekali contoh orang-orang yang bisa mengapai hidup yang lebih baik dari yang awalnya tidak karena Pendidikan. Itu berarti salah satu tugas Pemerintahan Baru adalah memastikan agar pendidikan yang baik dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia tanpa terkecuali. Dan tugas kita adalah taat pada pemimpin selama pemimpin itu baik.

Akhir kata, selamat yang baru-baru

Selamat Tahun Baru Islam 1436 H, semoga kita semua bisa lebih memahami lagi ajaran agama kita, amin. Selamat Kepada Pemerintahan Baru Jokowi –JK, semoga bersih dan amanah sampai 2019, amin

Oktober 2014

Jumat, 17 Oktober 2014

KITA BUKANLAH SHERLOCK HOLMES

Apa yang akan terjadi jika London hanya mengandalkan Lestrade,si Detektif Polisi dari Scotland Yard yang tidak   mempunyai  kemampuan berpikir deduksi sehebat Holmes, ketelitian dalam memperhatikan detail TKP dan para tersangka yang cuma rata-rata ,serta kemampuan verifikasi nya dalam memeriksa kebenaran informasi  yang masih jauh di bawah Holmes. Tentu saja, mungkin Lestrade akan sering menuduh tersangka yang sebenarnya bukan pelakunya, lalu langsung menangkapnya tanpa pikir panjang.

Tapi untunglah , kota London punya Sherlock Holmes yang selalu membantu Lestrade dan kepolisian memecahkan kasus-kasus rumit dan kompleks, kalau tidak , kasus-kasus Prof.Moriarty pun tak akan terungkap. Sherlock Holmes, tentu saja hanya tokoh fiktif dalam novel karya Conan Doyle. Tapi Sherlock memberi contoh yang sangat baik dalam cara mengungkap kebenaran, pertama, teliti , tidak mengabaikan hal sekecil apapun yang mungkin menjadi petunjuk. Kedua, Akurat, Sherlock mempunyai kemampuan yang handal dalam memverifikasi kebenaran informasi dari para saksi dan tersangka.

Dalam agama pun sebenarnya kita diajarkan pula seperti itu, mengutip tulisan Muhammad Natsir (Ulama sekaligus Perdana Menteri Indonesia ke 5 ), pertama "Agama Islam melarang bertaklid-buta, menerima sesuatu sebelum diperiksa, walaupun datangnja dari kalangan sebangsa dan seagama atau dari ibu-bapa dan nenek-mojang sekalipun", kedua "Agama Islam menjuruh memeriksa kebenaran, walaupun datangnja dari kaum jang berlainan bangsa dan kepertjajaan" [1], dalam Al-qur'an pun dikatakan bahwa kita tidak boleh mengikuti sesuatu yang kita tidak mempunyai pengetahuan tentangnya (QS Bani Israil:36)

Dalam perhelatan politik baru-baru ini di Indonesia, masyarakat diserbu berbagai macam informasi, yang entah apakah masyarakat mengecek kebenaran informasinya terlebih dahulu atau menerimanya begitu saja. Masalahnya adalah, tak peduli mau sepintar apapun orang, ia cenderung berpotensi akan membuat keputusan yang jelek jika keputusannya berdasarkan informasi yang kurang benar. Contoh keputusan yang jelek adalah jika masyarakat  men-share link dari internet  yang informasinya bukan berdasarkan kebenaran, tapi hanya berdasarkan ego dalam membela kubu politik pilihannya, atau menjelekkan kubu politik yang bukan pilihannya. Keputusan ini jelek karena kalau informasinya salah, akan berpotensi menimbulkan fitnah dan perdebatan tiada guna.

Yah, tapi kita bukanlah Sherlock Holmes, tidak semua mempunyai kemampuan berpikir kritis yang handal. Jadi apa pointnya? Pointnya jelas, hati- hati dalam melangkah, jikalau ragu terhadap kebenaran informasi yang kita punya, lebih baik diam, tapi jika yakin ,teruskan melangkah ,namun harus diingat juga, cara penyampaiannya jangan sampai merendahkan suatu individu atau golongan, atau yang memprovokasi. Terakhir , tentu saja pesan ini  bukan hanya untuk masyarakat saja , tapi juga untuk media, apapun itu,  yang merupakan kepanjangan tangan informasi untuk masyarakat.

[1] M.Natsir ,Capita Selekta jilid i

Oktober 2014

Rabu, 15 Oktober 2014

Kenangan Masa Kecil Ramadhan

Sepenggal nada dalam lagu nostalgia bisa membawa ingatan menuju kenangan lama, seperti yang hari ini saya dengarkan,judul lagunya "Maka jadilah" dari Anes Bali,lagu itu adalah soundtrack dari sinetron Lorong Waktu pertama ,ingatan pun langsung flashback ke Bulan Ramadhan tahun 1999. Lupa waktu itu saya puasanya bolong-bolong atau tidak, tapi sepertinya masih diiming-imingi hadiah jikalau puasanya penuh.

Yang saya ingat setiap sore nonton Lorong Waktu sambil mencium bau pisang goreng yang di masak Nyokap dan Mbak Iah. Kadang juga sore main bola sambil nunggu buka. Menjelang buka, Bokap Nyokap nonton sinetron Doaku Harapanku yang dibintangi Krisdayanti waktu itu. Malam harinya , Sholat Tarawih sama Bayu sama Reyhan, karena masih bocah, sering banget dulu ketawa cekikikan waktu sholat , dan setelah itu di marahi Pak Ahmad. Entah kenapa bocah cilik sering banget ketawa ketiwi waktu sholat, bahkan sampai sekarang lho. 

Setelah Tarawih , pergi ke Khotib untuk minta tanda tangan di buku monitor ibadah, sebagai bukti  yang harus dikumpulkan ke wali kelas guru SD saya bahwa sudah mendengarkan Khotib ceramah. Padahal juga, hanya masuk kuping kiri, keluar kuping kanan, namanya juga bocah. Pikirannya waktu malam hari di bulan Ramadhan, paling main petasan sama main perang sabet sarung.

Dini harinya sahur, Nyokap selalu ngingetin untuk minum yang banyak,agar kuat puasanya biarpun masih bocah. Alhasil, sebelum azan subuh pun sudah kencing-kencing melulu. Sekolah SD waktu itu libur penuh selama bulan Ramadhan, kebijakan dari Gusdur, Presiden saat itu. Kebijakan yang pasti disukai oleh bocah-bocah cilik pada waktu itu . Saat siang hari,ketika mulut terasa kering, langsung kumur-kumur yang banyak, terus buka kulkas bagian atas, bagian freezer, masukkin kepala ke dalam situ, terus ngadem deh sambil berharap "waktu azan maghrib, segeralah tiba!!"

Yah , namanya juga bocah cilik, tapi itu kenangan indah sih..

Semut Hitam

Apa yang terjadi kalau kita disuruh mencari sesuatu, namun sesuatu hal itu adalah semut kecil hitam yang merayap di kegelapan malam, mau mencari pakai mata? susah karena sudah semutnya hitam, kecil , lagipula di tengah malam. Mau mencari pakai telinga? pun juga susah, suara rayapannya hampir ,bahkan tidak terdengar. Ketika semut itu merayap ke tubuh kita pun, kita hampir tidak menyadarinya. Tapi memangnya buat apa sih semut hitam di cari-cari? Yah, sebenarnya ini hanya perumpamaan


Selasa, 14 Oktober 2014

Lemah di Mata dan Telinga

Jika ada Pernyataan :"Pria itu lemah di mata", ungkapan itu benar adanya, Saya berani bilang begitu karena saya ini cowo,
kalau misalnya ada wanita cantik yang melintas di depan kami, kemungkinan besar kami akan menoleh, dan kadang memberi kode pada teman-teman kami sesama cowo, "bro,arah jam 7 bro, cantik banget..,di belakang lo", misal seperti itu

Jika kami melihat wanita yang kami anggap cantik, itu sudah cukup membuat otak kami "on" dari yang tdinya "off" gara-gara mengantuk misalnya, apalagi jika ada wanita yang berpakaian seksi dan memperlihatkan bentuk tubuhnya secara terbuka, itu membuat kami tidak mau melihat sekali, ingin melihat berkali-kali, bahkan kadang-kadang bisa terpikir yg aneh-aneh, dan itu sudah automatically, kecuali memang yang sudah terlatih menundukkan pandangan

Rahasia kecil, rata-rata cowo itu otaknya pasti "kucing garong" semua  , karena itu jangan terlalu mudah percaya sama modus para cowo,kecuali benar-benar tulus.Kenapa para Ayah suka khawatir terhadap pergaulan anak wanitanya?  pertama karena sang ayah sayang sama si anak, yang kedua karena sang ayah itu juga pria,pastilah ia tau bagaimana kelakuan para cowo cowo waktu muda. Karena itu pula, sebaiknya wanita tidak berpakaian terlalu seksi , karena sudah otomatis otak kami kalau melihatnya akan jadi tidak fokus dan bawaannya pengen modus

Tuhan selalu menciptakan segala sesuatunya berpasangan, kalau pria bisa takluk oleh tampilan fisik wanita(meskipun ga selalu), apa yang bisa membuat wanita takluk? ada pernyataan seperti ini : "wanita itu lemah di telinga", katanya artinya wanita cenderung takluk oleh rayuan gombal para pria (meskipu tidak selalu begitu juga) , Nah kalau yang ini saya ga tau, soalnya saya bukan cewe, emang bener ya?



Janji-Janji Tuhan

Apa rasa percaya kita kepada janjji-janji Tuhan bisa sama seperti rasa percaya kita ketika kita memegang suatu benda, kemudian melepaskannya, dan kita yakin seratus persen benda itu pasti akan jatuh ke bawah.Apa kita percaya janji-janji  itu? Semisal janji  kalau kita berdoa, Tuhan pasti akan mengabulkannya, atau janji kalau kita pasti akan ditolong yang dilangit jikalau kita menolong yang di bumi.

Kalaulah kita percaya bahwa Tuhan menciptakan hukum gravitasi yang membuat semua benda akan jatuh ke bawah selama  berada di bumi( yang pasti kita tidak meragukannya lagi) , semestinya  pun kita harus percaya pada janji-janji Tuhan yang tertulis dalam kitab suci. Hal-hal kongkrit memang lebih terlihat  meyakinkan daripada hal yang abstrak , namun bukankah hukum gravitasi dulu juga merupakan hal yang abstrak dibandingkan sesudah Isaac Newton menjelaskannya dengan lebih logis dengan merumuskannya dalam persamaan matematika  F=mxg

Pertanyaan yang selalu saya ajukan ke diri sendiri, jangan-jangan ,penjelasan logis mengenai janji-janji Tuhan baru akan saya dapat setelah saya mati, dan saya menyesal karena tidak mempraktikkannya waktu masih hidup

Oktober 2014

Rindu

Saya selalu suka hujan, apalagi aromanya  setelah berhenti, sangat nikmat. Aroma tanah yang bercampur dengan air hujan, ilmuwan menyebutnya dengan petrichor. Entah kenapa aroma ini selalu bisa membuat perasaan tentram, dan kadang membuat ingatan saya flashback ke hal-hal yang saya rindukan. Dan untuk saat ini, saya sangat merindukan bau hutan, saya rindu jalan setapak,saya rindu kontur yang naik turun,saya rindu suara gemericik kayu yang terbakar di malam hari, saya rindu tidur beralaskan matras dan beratapkan ponco, walaupun capek dan melelahkan, entah kenapa masa-masa itu selalu indah untuk dikenang

Oktober 2014, saat hujan

Senin, 13 Oktober 2014

Dari Anak Abad 20

Ironis, memang, ketika kita telah berubah menjadi  produk yang sempurna dari sistem yang diciptakan abad ini, kebahagiaan kita diukur oleh angka-angka, keharmonisan kita
terganggu oleh rutinitas dengan barang-barang elektronik, saling curiga di mana-mana,
Ada banyak hal yang kita dapatkan pada masa ini dibanding masa lalu
Namun ada banyak juga hal yang berharga dari masa lalu yang hilang di zaman ini

Saya merasakan ini ,karena masa kecil saya ada di abad ke -20, dan masa remaja saya
ada di abad-21,memang perkembangan zaman akan selalu diikuti oleh dialektikanya, namun harusnya azas azas universal tetaplah dijaga,

saya pun mungkin pelakunya,tapi saya ga mau sampai seperti di film Wall-e


Nona

Sajak untuk si nona 

"Nona manis duduk di taman, ada kupu-kupu hinggap di pundaknya, apa kupu-kupu itu salah mengira si nona dengan bunga, atau mungkin ia menemukan tempat hinggap yang lebih indah dari bunga? "
 
"Wahai nona, siapakah gerangan kau sebenarnya? Bolehkah hamba tahu, dan bolehkah hamba lebih dari  sekedar ingin tahu"

"Untuk membunuh waktu, biasa buku ku baca,untuk membunuhmu dalam pikiranku ini,nona, belum tau caranya, jadi biarkan saja ya"

 "Nona, mukamu merah merona, indah seperti senja di batas kota itu"

"Lidah berkelit, kaki seperti tidak berpijak, teori-teori mendadak lenyap begitu saja, tak tau kata yang mau diucap,itulah apa adanya aku nona, saat berhadapan denganmu,tapi percayalah,rasa ini benar-benar tulus ko"

September 2014
*nona= sebutan bagi anak perempuan atau wanita yang belum menikah

Selasa, 30 September 2014

Langsung atau lewat DPRD? (2)

Tulisan ini terbagi dalam dua asumsi , prasngka buruk dan prasangka baik

Kalau mau berprasangka buruk....

Kalau ada argumen bahwa pemimpin-pemimpin produk pilkada langsung banyak yang korupsi, mungkin ada benarnya, faktanya pun ada yang seperti itu, namun kalau ini dijadikan alasan untuk mengganti pilkada langsung dengan pilkada oleh DPRD, mungkin kurang tepat. Harus diingat , bahwa anggota DPRD itu juga adalah hasil produk dari pilkada langsung, kalau berargumen bahwa pilkada langsung itu bakal memproduksi  pemimpin yang korup, lantas kenapa harus percaya anggota DPRD – yang juga hasil pilkada langsung- bakal memilih pemimpin yang bersih?, kenapa tidak sekalian saja anggota DPRD itu dipilih oleh partai

Ada juga argumen seperti ini,” pilkada langsung keputusannya diambil berdasarkan suara terbanyak, namun suara terbanyak bukanlah suara Tuhan, suara terbanyak belum pasti benar”. Ya, setuju, memang seperti itu, suara orang berpendidikan -yg tiap hari makan enak dan bergizi, banyak akses informasi- mungkin berbeda dengan suara orang yg tidak berpendidikan, yang tiap hari harus memikirkan mau makan apa, yang tidak mempunyai akses informasi yang bagus, yang gampang dibohongi oleh politik uang.

Yah begitulah realitas pilkada langsung, namun apakah  pemilihan pilkada oleh DPRD lebih baik? Sistem pengambilan keputusan jika pemilihan kepala daerah melalui DPRD mungkin melaui musyawarah mufakat, semua ide terbaik ditampung, didiskusikan. Namun masalah mulai muncul ketika tidak mencapai kata mufakat, solusinya adalah voting. Dan Voting, sama dengan pilkada langsung,suara terbanyaklah yang menang. Mungkin ini memang memakan lebih sedikit biaya daripada pilkada langsung.

Namun kalau kita melihat realitasnya, saat ini kubu politik terbelah menjadi dua, kubu KMP dan kubu Jokowi, apa yang bisa menjamin hasil voting tetap berpihak kepada rakyat, dan tidak terintervensi sedikitpun oleh kepentingan kedua kubu, apalagi kalau sistem votingnya secara terbuka, kalau ada misal ada anggota yang mem-vote bersebarangan dengan kubu partainya, bisa –bisa kena sanksi dari partai, kecuali anggotanya benar-benar  idealis memegang prinsip dan tak takut dikeluarkan apabila berseberangan dengan keinginan partai.Mungkin seperti Ahok contohnya,tapi berapa banyak sih orang yangseperti pak Ahok?

Namun, kalau mau berprasangka baik....,

 Pilkada lewat DPRD mungkin memang lebih baik, lebih memakan sedikit biaya, anggarannya pun bisa dialokasikan untuk hal lain, pendidikan atau bayar hutang misalnya. Pilkada lewat DPRD mungkin memang lebih baik, daripada pilkada langsung yang kadang kami pun tak tau dan malas mencari tau rekam jejak calon-calonnya, asal sebagian besar anggota DPRD nya pun bisa mengambil keputusan memilih pemimpin dengan jernih  karena memang pemimpin itu layak dipilih,bukan karena politik uang. Para calonnya pun tak harus repot-repot keluar modal untuk kampanye kepada rakyat .Kalau memang pilkada DPRD lebih baik demi kepentingan rakyat, mungkin bisa beri kami bukti dengan memberi contoh yang baik, bersikap sederhana, tidak bermegah-megahan, dan juga tidak korupsi. Mengenai korupsi, mungkin bisa ambil hati kami dengan berani menerapkan UU pembuktian harta terbalik.

Yah ,kalau nanti MK tetap mengesahkan pemilihan lewat DPRD, mudah-mudahan bapak-bapak bisa memberi contoh yang baik seperti yang sudah dituliskan di atas. Karena sebenarnya pun tak ada yg salah dengan hal itu.., apalagi kalau misalnya nanti terbukti ada korelasi antara menurunnya tingkat korupsi dengan pemilihan kepala daerah lewat DPRD, saya pun tak tau, karena saya bukan pemain di lapangan, saya hanya pengamat. Mungkin hanya waktu yg bisa menjawab

Ini hanya curhatan seorang pengamat amatiran yang tau beritanya lewat media massa,koran, social media , dll, bukan praktisi langsung. Jadi jangan terlalu diambil serius dan jangan terlalu dipercaya juga melebihi para ahli pengamat politik,  karena kalau para ahli pasti sudah mengakaji dan lebih berhati-hati dalam berpendapat,  kalau ini,its just my subjective opinion, jadi CMIIW




Minggu, 28 September 2014

Langsung atau lewat DPRD?


26 September 2014, DPR mengesahkan RUU Pemilihan Kepala Daerah. Pro dan Kontra pun santer dibicarakan di media social. Dan kali ini ijinkan saya menuangkan pendapat mengenai hal tersebut. Saya bukan wartawan yang punya banyak sumber informasi yang kredibel, saya juga bukan praktisi politik yang lebih tahu kondisi lapangan perpolitikan di Indonesia, saya juga bukan wakil golongan tertentu yang berniat menggiring opini massa, saya hanya pengamat amatiran, rakyat biasa yang tahu informasi Pro dan Kontra RUU Pilkada tersebut dari Media Massa, jadi pendapat saya ini bukan hasil pengamatan yang akurat. Tapi ijinkan saya berpendapat yaa, hhe.

Pertama , soal pilakda langsung. Pilkada langsung memang banyak biaya , keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak, Walaupun suara terbanyak tidak pasti lebih benar,namun berpotensi memunculkan pemimpin2 yg bagus asalkan calon2 yg diusung partai memang bagus dan rakyatnya pintar memilih, kalau tidak mungkin sama saja,korup.

Kedua lewat DPRD. Kalau Pilkada lewat DPRD memang lebih memakan sedikit biaya , keputusan mungkin lwat musyawarah mufakat, kalau tidak mencapai mufakat, baru mungkin melalui voting. Dan pasti ada potensi juga lahirnya pemimpin yg bagus, asalkan yang memilih tau bagaimana mengetahui calon2 yg kredibel dan juga keputusan yang diambil tidak terintervensi  sedikitpun oleh  kepentingan partai, kalau tidak ya mungkin sama juga, korup.

Yang dipermasalahkan dalam hal tersebut oleh banyak orang  sekarang kan dari segi korupsi dan politik uang . Namun ada pendapat seorang teman, terlepas mana yg lebih baik mau lewat Pilkada langsung atau DPRD, sebenarnya yang sangat berkorelasi dengan korupsi adalah sistem pengawasan hukum. Hal ini pernah dibahas melalui UU pembuktian harta terbalik, kalau tidak salah UU no 7 tahun 2006 ( tolong dikoreksi jika salah).

Isi detailnya saya tidak tahu, namun inti yang saya tangkap adalah dari UUD pembuktian harta terbalik itu adalah mensyaratkan bahwa setiap pejabat publik wajib memberi pertanggungjawaban mengenai rekam jejak harta tersebut ketika dia mulai menjabat sampai akhir jabatannya. Dia harus mampu MEMBUKTIKAN dari mana saja asal harta kekayaannya dari awal menjabat sampai akhir jabatannya.

Teknis pelaksanaanya saya tidak tau , tapi inti manfaatnya adalah membuat calon pejabat yang hanya mengincar jabatan hanya untuk meraup uang dari kuasanya, atau balik modal semasa kampanye berpikir dua kali untuk menjadi pemimpin. “ Njir, kalo gue jadi pejabat ntar , gue  harus buktiin harta kekayaan gue, ga bisa dah gue korupsi, atau ngambil untung lwat izin usaha pertambangan, ah klo gitu ga usah nyalonin lah gue , buang2 waktu dan duit aj” , misalnya seperti itu. Sehingga kalau UU ini diterapkan, akan lebih bisa difilter dengan lebih baik mengenai  siapa2 saja calon pejabat yg memang ingin memimpin demi kepentingan rakyat.Dan btw, katanya UU ini sih belum berani diterapkan ( tolong koreksi juga yg ini jika salah).

Terakhir, saya tekankan lagi ini hanya pendapat pribadi dari seorang pengamat amatiran, dan karena itu, saya pun ga tau mana yg lebih baik pilkada langsung atau lewat DPRD, mungkin hanya waktu yg bisa menjawab. Namun, informasi di atas mungkin bisa memicu teman2 yg membacanya untuk mencari tau seperti apa sih detail UU pembuktian harta terbalik itu, karena saya juga belum mencari tau secara detail, hhe. Yaa, begitu saja deh, mohon dikoreksi jika ada yg salah.

Bandung, September 2014

Senin, 22 September 2014

PEMUDA DAN PENGUASA


Apakah kita,para pemuda, pernah bertanya seperti ini? ”kalau aku berada di posisimu, wahai para penguasa, apa aku juga akan melakukan hal yang sama? “ Saat ini kita lihat banyak penguasa yang bermegah-megahan, lebih mengepentingkan golongan daripada kemashlahatan orang banyak, bahkan korupsi, sudah jadi berita media sehari-hari. Mungkin benarlah apa yang sering dikemukakan Wagub DKI Jakarta,Ahok, mengenai teori dari Abraham Lincoln, “karakter seseorang baru teruji bila memegang kekuasaan”.

Para penguasa , ia tidak diuji dengan kesusahan, kelaparan, dan kemiskinan, namun ia diuji dengan segala otoritas yang ia punya,apakah bersifat adil atau tidak, ia diuji apakah ia akan menjadi ujung tombak contoh yang baik bagi rakyat dengan bersikap sederhana, atau memberi contoh yang buruk dengan berbangga-bangga dan bermegah-megahan harta. Ia juga diuji di saat penegakan dan pengawasan hukum tidak tepat sasaran, apakah ia akan mengambil hak orang lain untuk dirinya sendiri atau tidak.

Kritik pun pasti tak jarang kita lontarkan kepada para penguasa itu. Namun dalam ruang lingkup yang lebih kecil, kita,para pemuda, mungkin sama saja dengan mereka. Dalam ujian semester, misalnya, apa sih yang akan kita lakukan kalau malamnya kita tidak belajar, dan esok paginya ketika ujian dosen tidak terlau ketat mengawasi ujian ,kebanyakan kita pasti akan mencontek.Relevansinya ketika pengawasan lemah, kita cenderung akan melanggar peraturan.

Contoh lagi dalam social media, kita, para pemuda,sadar tak sadar dilatih untuk melakukan sesuatu agar mendapat pengakuan orang,dengan jumlah like atau love dari  apa yang kita bagikan di media social itu, misalnya.Mungkin tak apa kalau tak berlebihan. Namun jika porsi penggunaanya tak dikendalikan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat,social media hanyalah tempat untuk pamer,ajang untuk saling berbangga diri, dan sebagai tempat pembuktian diri. Kalau hal ini terus dilatih,akibatnya , mungkin segala keputusan dan tindakan kita lebih didominasi berdasarkan gengsi, prestige, pengakuan orang lain dan golongan, dibandingkan dengan azas. Efek lebih jauhnya, bermegah-megahan dengan harta, karena harta juga salah satu simbol aktualisasi diri, statement kelas dan status.

Dalam konteks para penguasa,jika segala keputusan dan tindakannya yang utama dan pertama hanya berdasarkan kepentingan dirinya sendiri dan golongannya, dibandingkan kemashlahatan orang banyak, kemungkinan besar ketidakadilan-lah yang akan terjadi. Jikalau banyak penguasa yang seperti ini, wajarlah jika ketidakadilan dan kesewenang-wenangan terjadi di mana-mana.

Pertanyaannya adalah, apakah nanti jika kita, para pemuda ,di posisi yang sama,diberikan kesempatan untuk berkuasa, apakah kita akan tergoda untuk melakukan hal yang sama?korupsi dan bermegah-megahan? Jawabannya bisa ya bisa tidak, karena seiring dengan jalannya waktu seseorang bisa berubah. Namun , kalau hal-hal kecil seperti contoh diatas kita abaikan, tidak instrospeksi, besar kemungkinan kelakuan kita pun akan sama jika kita berkuasa nanti.

Btw, ini hanya opini sih, bukan hasil dari riset yang akurat, jadi boleh jadi benar atau tidak, tapi mudah-mudahan bisa jadi bahan instrospeksi, karena mungkin kita semua pelakunya, saya , kamu, kita.

Firman Fakhri
Bandung, September 2014


Selasa, 16 September 2014

MULYADI


Selasa, 16 September 2014, sekitar habis maghrib , di chat sma Evi,teman lama ketika sma, di facebook. Dia nanya “man,baru dapat kabar mulyadi meninggal, benar ga yah?” , sontak gue kaget,”hah, yang bener lo vi?, dapat kabar dari mana?!”, “coba buka facebooknya deh man, katanya kecelakaan tadi sore di madura”. Saat itu juga, langsung gue buka facebooknya mulyadi, beberapa temannya nge-wall “selamat jalan kawan”, atau “semoga amal ibadahmu diterima di sisi Allah SWT”, dan semacamnya, haah, nampaknya benar, mulyadi sudah pergi.

Setelah beberapa menit kemudian, sekitar pukul 19.00, ada info resmi di grup Alumni SMAN 47 Jakarta 2009 dari Renaldy,Mulyadi meninggal karena kecelakaan mobil di Madura, ditabrak truk kontainer katanya. Yah mungkin memang takdir, kita emang bisa ngendaliin setir mobil kita sendiri, tapi mungkin ada banyak hal di luar kuasa kita yg tak bisa kita kendalikan, kecelakaan itu salah satu contohnya.

Mulyadi namanya, gue sama anak-anak manggilanya “Mul”,meskipun si  Mulyadi sendiri ga pernah mau dipanggil Mul, “panggil gue Adi aja”, katanya. Tapi karena udh kebiasaan , alhasil sampai lulus pun kita manggil dia tetep “Mul”, hhe. Mulyadi ini salah satu orang paling kuat yg pernah gue temuin semasa SMA, dia pernah cerita ke gue waktu SMP dia sering berantem dan ga pernah kalah, waktu main panco sama si Mul pun ga pernah sekalipun gue menang, ya iyalah, si Mulyadi ini juara 2 panco se SMA 47 waktu itu ketika kami kelas 1, dia hanya kalah oleh Udin, senior angaktan 2008.

Mulyadi ini salah satu sohib baik gue waktu kita sekelas, pas kelas 1 sma. Inget ga Mul, awal-awal SMA, kita bertiga, Lo, gue , Tommy, selalu makan bareng tiap hari pas istirahat di pinngiran taman deket kantin koperasi. Inget juga ga Mul, Gue,Lo,Nanda, Oblo, Bedus, Irfan, Yadika, Tommy, nginep bareng di rumah Nanda, malem minggu, sebelum esok paginya kita ambil nilai atletik di Senayan. Kenangan indah banget tuh Mul pas nginep itu, hha.

Dari kiri ke kanan ( Bedus, Irfan, Gue, Yadika, Tommy, Mulyadi, Nanda)

Adalagi kenangan waktu gue naksir cewek mul, tapi gue belom tau namanya siapa waktu itu, eeh pas  gue kasi tau lo, malah lo yg nyamperin tu cwe, nyari tau namanya, minta no.hp nya , terus lo kasih ke gue hahaha. “ Ni man, gue dapat no. Hpnya ,telpon gih “ haha. Atau waktu pas kita outbond UKT waktu kelas 1, pas yg lainnya lagi istirahat, lo ngajak kita( gue , nanda, bedus, irfan, oblo, yadika, tommy)  main paling jauh, nanjak bukit, becek, pake sendal jepit doang lagi hha. Tapi akhirnya nyampe juga ke puncak bukit.

UKT 2009,Dari kiri ke kanan ( Oblo, Mulyadi, Bedus, Gue, Nanda)


Aaaah, banyak banget kenangan sama lo mul , apalagi pas kelas 1 SMA dulu. Tapi sekarang lo udah menghadap yang Kuasa lebih dulu. Selamat Jalan kawan, semoga amal ibadah lo selama di dunia di terima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang lo tinggalkan diberi kesabaran. Akhir kata, kita semua juga semua pasti akan nyusul elo Mul, tapi kapan, entahlah, karena kita takkan pernah tau kapan dan di mana kita akan mati.

Bandung, September 2014

*Teruntuk Kawan Baikku, Mulyadi,semoga amal Ibadahmu di terima di sisi Allah SWT , amiiin.

Jumat, 12 September 2014

Dunia

Dunia

Soal dunia, dulu saya dan teman saya sekomplek si sapta penah membahas soal ini, malam hari ketika Bulan Ramadhan tahun 2014. Si Sapta membuka pembahasannya soal dunia dengan surat Al-Hadid ayat 20. Dalam ayat itu disebutkan dunia itu hanya senda gurau, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu, serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan.

Kami membuka obrolan lebih jauh pertama mengenai saling berbangga. Banyak sekali contoh yang kami utarakan soal saling berbangga dalam kehidupan , bahkan termasuk kami sendiri pelakunya.Kami berpendapat  soal saling berbangga  adalah sesuatu hal yang diucapkan atau dilakukan yang berkepentingan menaikkan derajat orang tersebut di mata seseorang. Bahkan kadang dengan cara ucapan atau tindakan yang merendahkan seseorang agar derajat seseorang tersebut lebih tinggi.

Buaaanyak banget contohnya,dari  hal besar seperti pamer kekayaan sampai hal kecil seperti candaan sehari-hari antar teman, atau debat membahas sesuatu hal.yang kadang terselip kata  yg merendahkan orang agar orang tersebut lebih tinggi derajatnya, nikmat mungkin memang rasanya, tapi cuma sesaat.

Soal merendahkan dan meremehkan demi berbangga-bangga ini sebenarnya bahaya, bahaya banget. Karena orang yang sering merendahkan orang biasanya pernah direndahkan juga,dan yg sering direndahkan biasanya cenderung akan merendahkan orang lain pula yang dia pikir lebih lemah.Dan orang yang terbiasa merendahkan orang sih biasanya selalu menganggap dirinya paling benar,akibatnya, lebih banyak omong daripada mendengarkan, lalu peluang untuk melihat sesuatu secara akal sehat dan lebih objektif makin berkurang. Efek secara luasnya ,mungkin, kepentingan pribadi dan golongan diatas kepentingan orang banyak. Akibatnya, ketidakadilan dan kesewenang-wenangan merajalela dimana-mana.

Sekali lagi , memang enak sih rasanya mungkin merasa lebih tinggi dari orang lain,candu kali ya, tapi cuma sesaat. Soalnya dalam konteks keseluruhan , tiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan lah,jadi harusnya saling mengisi. Lagipula apa susahnya sih mengakui kelebihan orang dan mengakui kelemahan kita, apa susahnya senang melihat orang lain senang. Apa susahnya menjaga ini lisan agar ga meremehkan orang. Ngomong sih gampang ya, tapi pada level praktiknya mungkin memang sulit, ya itu , karena candu saling berbangga, lalu karena kita sering membanding-bandingkan kita dengan orang lain.

Berbangga-bangga,Yah mungkin itulah tabiat kita semua, kita semua pelakunya ko, walau tidak dalam hal besar, dalam hal-hal kecil pun mungkin ada. Mungkin memang nikmat rasanya, tapi sebagai muslim , harusnya kita melihat potongan ayat surat al hadid ayat 20 selanjutnya yang menyebutkan bahwa perumpamaan dunia itu seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Intinya sih seperti kalimat yg mungkin klise yg sering kita denger, harta, kekayaan, kebanggan  ga di bawa mati, yg di bawa mati maanfaat yg diberikan karena harta itu . Tapi di level praktiknya, kita harus benar-benar berjuang untuk hidup seperti kalimat klise tersebut. Karena banyak intervensinya, apalagi kalau bukan nafsu kita yg tak terkendali terhadap harta, tahta, lawan jenis, perasaan bangga, berjasa, dan riya.

Bandung, September 2014


Kamis, 11 September 2014

Rasa Sesal


“Rasa sesal, di dasar hati, diam tak mau pergi, haruskah aku lari dari kenyataan ini”- Iwan fals

Penyesalan, yah siapa sih yang ga pernah menyesal? Mungkin hanya anak-anak yg belum tau apa itu arti penyesalan. Lalu apa sih penyesalan itu ? penyesalan hanyalah sebuah rasa, sebuah perasaan, ya perasaan menyesal.


 Lantas kenapa perasaan itu ada? Menurut saya pribadi , perasaan itu muncul sebagai feedback , sinyal yg memberi tahu bahwa sebenarnya kita bisa ,misalnya, mencapai tujuan kita, namun karena kita  yang malas, suka menunda, tujuannya jadi tidak tercapai, dan muncullah apa yg dinamakan rasa sesal itu.

Perasaan menyesal itu mungkin juga sebagai peringatan bahwa yang lalu-lalu, yang jelek-jelek dari diri kita, yg menyebabkan tujuan kita tidak tercapai, agar jangan sampai diulangi lagi.Tapi yg ini gampang-gampang susah.

Tapi mungkin sebenarnya,rasa sesal  itu bermanfaat ko,Coba bayangkan kalau tidak ada rasa sesal? Bukankah kita hanya seonggok benda kalau begitu, bukan manusia. Bayangkan kalau manusia tidak diberi mekanisme rasa sesal dalam dadanya? Yang petantang petenteng akan semakin petantang petetenteng. Mau hukumnya seberat apapun tetap tidak akan jera.

Yang ga berguna itu mungkin kalau terus larut dalam rasa sesal itu , tanpa ada kemauan untuk tobat. Padahal Allah SWT maha pemaaf, yg ampunannya seluas langit dan bumi.

Selama masih hidup di dunia, rasa sesal mungkin harus diterima dengan lapang dada,dan rasa sesal itu masih bisa diatasi. Caranya tentu saja dengan taubat.

Kalau sebagai muslim tentu saja rasa sesal yg harus, dan sangat harus diwaspadai adalah rasa sesal tidak taat perintah Allah, dan ketika di akhirat, kita memohon mohon untuk dikembalikan ke dunia untuk mengulang lagi semuanya, tapi apa daya, rasa sesal pada saat itu mungkin sudah takkan bisa diatasi, kecuali dengan perbuatan2 baik kita di dunia.

Yaa gitu dulu deh , untukmu dariku, yang mungkin kamu pernah mempunyai rasa sesal dalam hidup, berita baiknya kamu ga sendirian, hhe 

Sebagai penutup, untuk yg muslim coba buka QS Al hadid ayat 22-24

Bandung, september 2014

Sabtu, 30 Agustus 2014

Cantik dan Ganteng bag 1

Pernah ga lo dulu punya temen cewe waktu sd atau smp ketika itu lo anggap sungguh biasa-biasa aja rupanya,eh  setelah beberapa tahun berlalu,ketika sekarang, jaman kuliah jadi cantik tik  banget. Kulitnya putih bersih, wajahnya merah merona, stylist,jadi pusat perhatian.Nyesel dulu ga ngedeketin , haha.

Atau sebaliknya yg dulu lo anggap cantik, eh.. pas ketemu lagi sekarang ko jadi biasa-biasa aja,ga terlalu menarik perhatian lo lagi

Berdasarkan obrolan  saya dan teman2 saya yg cwo ,  kejadian kya gini tuh ternyata banyak kita alamin,sebenarnya ga hanya cewe, cowo juga. Contoh gue dlu sering main bola panas2an, jadinya item , dekil, eh selang beberapa bulan ketika lagi libur panjang dan kerjaan gue hanya di rumah,nyokap dan kaka gue bilang, “eh, kamu kok gantengan sekarang dek, jadi putihan dikit,udah berarti ga ush sering-sering main, ntar item lagi”.(kalo yg ini wajar kali ya, masa iya nyokap ama kaka gue bilang gue jelek, tegaaa klo gt haha)

Ato ga lo buka thread kaskus deh, tentang beberapa artis hollywod macam megan fox, taylor swift, zoey deschannel,yg sekarang hot bangett, eh dlunya tuh juga biasa-biasa aja, ga secantik sekarang.Lalu sekarang  apa yg bisa kita simpulkan dari kejadian ini?

Ternyata eh ternyata cantik dan ganteng itu hanya merupakan fungsi waktu,bukan merupakan potret sesaat saat ini. Jadi ya, kalau kita merasa ga cantik dan ga ganteng saat ini, mudah-mudahan besok bisa tambah cantik dan ganteng , amiiin hhe,(sudah banyak kn cntohnya yg bisa seperti itu), dan kalau kita merasa cantik dan ganteng sekarang, ya biasa biasa ajalah, karena boleh jadi besok-besok kita terlihat sebaliknya, haha.

Namun sebenarnya , pembahasan di atas belum lengkap kalau belum membahas fungsi yang kedua, yaitu cantik dan ganteng ditinjau dari segi fungsi relativitas, ntar akan dibahas di tulisan selanjutnya ,sekarang gini dulu

Bersambung...






Jumat, 29 Agustus 2014

IQRA

Dulu, guru saya sering bilang selama hidup tuh mesti banyak-banyak membaca. “Membaca” di sini artinya luas,kata pak guru  saya itu, dia  mengartikannya dengan proses berpikir, mempertanyakan sesuatu hal, kejadian alam,sejarah yang intinya sih semakin mampu membuat kita berpikir lebih objektif. Caranya banyak, bisa dengan membaca  buku yg berkualitas,koran,mendengarkan orang, jalan-jalan,dll.

Contoh misal dengan membaca buku critical thinkingnya gregory bassham, kita diajarkan metode berpikir kritis, yang efeknya membuat saringan informasi kita lebih handal, dan dapat lebih membedakan mana informasi yang valid apa tidak.

Lalu dengan membaca koran misalnya,kita jadi tau lebih detail kenapa pemerintah menaikkan harga bbm,yg secara jangka pendek mungkin membuat rakyat kecil susah, namun dalam jangka panjang, justru akan ada banyak program pengentasan kemiskinan yg dpt dilakukan dari penghematan dana subsidi bbm ini. Nah dengan tahu hal ini, kita jadi berpikir dua kali untuk ngata2in pemerintah, dan juga menghindari melakukan demo yang malah membuat macet jalan.

Contoh lagi misal isac newton, melalui proses berpikir dan merenung,dia menemukan bahwa di bumi ini tuh ada hukum gravitasi, walau bukan berarti gravitasinya baru muncul setelah  newton mengemukakan teorinya, hukum alam gravitasinya sih sdh ada sejak dulu, tapi newton inilah yang menyadari adanya hukum alam tersebut dan dapat menuliskannya secara sistematis. Efeknya, teknologi saat ini pun tidak akan ada tanpa adanya pengetahuan tentang hukum alam tersebut.

Lalu dengan kita membaca data statistik( ada di website BPS, dan memang dipublikasikan untuk umum,syang kalau tdk di baca) , kita bisa tau nih secara presisi berapa banyak orang yg misalkan putus sekolah di negeri ini, berapa bnyak yg bisa mendapat akses air bersih, berapa banyak orang yg pendapatannya sebulan ternyata sama dengan duit jajan kita seminggu,berapa banyak orang yg kelahirannya cacat, berapa banyak anak yg tidak mendapatkan imunisasi ketika kecil. Efeknya, tentu saja kita bisa lebih berempati ke sesama,ga menghakimi dan ga petantang petenteng.

Untuk yg muslim, misal dengan membaca kitab suci yg di dalamnya ada cerita-cerita kaum terdahulu, memaknai kejadian alam,melakukan proses tafakkur seperti yg dilakukan Nabi Ibrahim AS. Proses tafakkur ini penting,banyak contoh di mana kita bisa lihat  bagaimana seorang yg tadinya bukan seorang muslim, lalu dia menjadi muslim melalui proses berpikir,justru akhlaknya lebih baik daripada kita yg muslim dari lahir. intinya sih bagaimana yg kita baca menuntun kita ke suatu pemahaman  bahwa semua ini ada yg menciptakan( ini proses baca yang paling keren menurut saya sekaligus mungkin paling sulit). Efeknya, keimanan pada Allah akan meningkat, kalu sudah begitu, otomatis kualitas sholat, amal, dan taqwa juga pasti akan meningkat.

“Membaca” ini adalah proses awal dalam segala aktivitas di hidup ini, tahapan selanjutnya yang tidak kalah penting  dari membaca adalah i m p l e m e n t a s i,m e n g a m a l k a n, m e  m b i a s a k a n,nah ini dia nih yg paling sssuuuliiit benjeet, kalau dihitung secara statistik head to head pertandingan antara  implementasi  vs malasdanmenunda  selama kita hidup, yakin pasti malasdanmenunda yg lebih banyak menang deh , hhaha.Karena itu harus saling ngasih support, saya ngasih supportnya lewat tulisan saja ya, haha.

Gitu dlu deh, semoga bermanfaat, IQRA.

 Bandung, 29 Agustus 2014






Jumat, 08 Agustus 2014

Maafkan kami kawan..


Kau yang selalu bilang kau adalah wong cilik
Kau yang selalu bilang kau ingin diperhatikan
Kau yang tinggal di kawasan kumuh, bantaran kali
Kau yang selalu digusur satpol pp, kau yang menangis ketika rumahmu direlokasi
Kau yang  meminta kenaikan gaji di gedung dpr
Kau yang datang ke ibukota mengadu nasib
Maafkanlah kami kawan

Kau dan aku mungkin hidup dalam bumi yg sama, tapi dalam dunia yg berbeda
Aku tak bisa meminta di mana aku dilahirkan
Aku pun tak bisa meminta siapa kedua orang tuaku
Begitu pun juga kau
Kau keras kepala kulihat di media,kau keras kepala walau melanggar peraturan
Tapi itu mungkin kau lakukan hanya untuk hidup yang lebih baik
Maafkanlah kami kawan

Apa aku akan begitu juga kalau berada di posisimu?
Aku tau kau mungkin tidak pernah minum susu segar 3 kali sehari
Mungkin tidak selalu makan kenyang 3 kali sehari atau berlebih
tidak selali mendapat pendidikan tinggi, bahkan putus sekolah
Karena itu, maafkanlah kami kawan

Maafkan kami,yang mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan tinggi
Maafkan kami, pemuda pemuda yang malas ini
Maafkan kami, yang hanya peduli mau jadi apa nanti, mau punya apa saja
Yang hanya peduli esok mau jadi apa di mata orang
Maafkan kami yang hanya mengkritik kau dan pemerintah
Tapi tanpa keinginan memperbaiki dari dalam
Maafkanlah kami kawan, yang kadang tidak peduli padamu


08 Agustus 2014



Rabu, 06 Agustus 2014

Dua Hal ini agar diingat

Untuk yang muslim yaa

Dalam agama, seluruh aktivitas kita di nilai dari dua hal, yang pertama adalah niat dan yang kedua adalah cara kita melakukannya. Niat yg dinilai adalah niat karena Allah SWT dan cara kita melakukannya harus sesuai prinsip Al-Qur’an dan sesuai dengan cara Rasulullah. Salah satu saja dari kedua hal itu tidak terpenuhi , maka mungkin amal tersebut kurang atau tidak ada nilainya.

Pertama,Mengenai niat, mungkin tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT dan dirinya sendiri, apakah niat nya itu benar-benar tulus karena Allah atau tidak.Toh , siapa sih yang benar-benar tau isi hati seseorang. Karena itu, mungkin sebaiknya tidak usah mengatakan secara gamblang bahwa seseorang itu hanya melakukan pencitraan, riya, ingin dipuji walaupun yang kita lihat mungkin seperti itu. Kayak kita semua tidak pernah saja melakukan pencitraan.

Rasulullah pernah mengingatkan bahwa riya, syirik kecil (pencitraan) itu perumpamaannya persis bagaikan semut hitam kecil yang merayap di kegelapan malam,sangat sulit dideteksi dan sangat tersembunyi, karena itu tidak usahlah kita mengurusi niat orang lain(baca: ngatain orang pencitraan),toh niat kita sendiri juga butuh untuk diurusi, dan niat ini memang butuh ditata, dikoreksi sepanjang hayat. Karena banyak sekali  yg bisa mengintervensi niat yang tulus, misal wanita/pria yg kita taksir, ilmu yg kita banggakan, harta, golongan/organisasi ,teman dll.

Kedua, mengenai cara dalam beramal.Dalam beramal, caranya harus sesuai dengan yang dicontohkan rasulullah,apakah itu sholat, mengaji, belajar, bekerja, dll.Karena walaupun ikhlas tapi salah caranya,maka amalnya tidak bernilai. Dengan mengetahui hal ini, kita bisa terhindar dari pemikiran seperti “ah , yang penting Allah tau niat saya baik” –tapi tanpa berusaha mencari ilmunya apakah sesuai yang dicontohkan atau tidak.

Lalu, karena kita hidup berbeda zaman dengan rasulullah, dan tidak langsung melihat apa yg dilakukan rasulullah sehari-hari, maka penting untuk kita mempelajari al-qur’an, hadits, menelusuri redaksinya shahih apa tidak. Oleh sebab itu pula, seharusnya kita tidak boleh anti kritik dan anti nasihat, karena kita manusia tempatnya salah dan lupa,karena itu pula Allah menyuruh kita saling mengingatkan. Karena kan sayang sekali kalau kita mengira amalan kita diterima karena niat kita tulus karena Allah padahal sebenarnya tidak hanya karena salah caranya.

Nah, dengan selalu ingat dua hal tersebut, minimal mungkin kita bisa lebih berhati-hati dalam melangkah di kehidupan sehari-hari..

06 Agustus 2014

Senin, 16 Juni 2014

catatan masa kampanye pilpres 2014

Menurut saya dalam hal apapun kita butuh pemimpin, seperti dalam mencari kayu rotan di hutan, jalan-jalan di gunung,dalam perang , apalagi dalam hal memimpin negara,memang berat sih, namun memimpin itu tugas mulia. Karena salah satu tugas pemimpin, yaitu mengambil keputusan memang hal yg berat, kalau benar dipuja, kalau salah di cecer habis-habisan. Memang kita sendiri bisa menanggung beban berat seperti itu?

Terlepas dari segala latar belakang, hal buruk yg diberitakan yg katanya ada pada kedua calon presiden kita saat ini, paling tidak (menurut saya sih) mereka sudah memiliki niat baik, bersedia untuk memimpin republik kita tercinta ini, toh kalaupun tidak terpilih yang satu masih memiliki usaha peternakan kuda yg menguntungkan dan yg satunya masih bisa menjadi gubernur, paling tidak mereka ingin memimpin bukan semata-mata karena harta (entahlah kalau tahta)


Katanya dalam memilih pemimpin jika sama-sama baik, pilih yg paling banyak kebaikannya, jika sama-sama buruk, pilih yg paling sedikit keburukannya. Bagaimana cara mengetahuinya, tentu saja dari media, baik cetak maupun elektronik. Namun masalahnya sangat sulit melihat siapa yg paling berkualitas kalau bnyak kampanye hitam di media itu sendiri, bnyak berita yg meninggikan suatu pihak dan merendahkan pihak yg lain, sepertinya sih sangat sulit kita berpikir objektif kalau tidak mempunyai kemampuan berpikir kritis yg handal.

Memang sih ini menentukan nasib bangsa kita 5 tahun ke depan, jadi tetap harus berusaha melihat siapa yg lebih baik, kalau susah menentukan siapa yg lebih baik,minimal , tak usahlah terlibat dalam menjelek-jelekkan pihak tertentu hanya karena kita satu kader, satu visi misi dengan yg kita dukung. Mendukung satu pihak pasti boleh, mengkritik dan menguak fakta kebenaran juga harus, kata seorang ustadz memang boleh sih melakukan manuver untuk mendapatkan kekuasaan,tapi kalau caranya menjelek-jelekkan ya janganlah.ya minimal itu sih menurut saya,Jgn jadi seperti minyak yg terus membesarkan api. Soalnya takutnya jadi fitnah, kan difitnah itu tidak enak..

Pokonya harus pinter-pinter dan hati-hati kalau mau mendukung dan bermanuver mempengaruhi orang untuk mendukung, jgn sampai informasi yang kita sering kita share di socmed jatuhnya jadi fitnah dan bersifat merendahkan, dan tidak usah berlebihan

Jadi ya biasa-biasa sajalah..., mungkin seperti itu menurut saya mah

Bandung, 17 Juni 2014 ( H-22 pemilihan pilpres)



Kamis, 12 Juni 2014

Rival

Dalam kelas NGN( jaringan Masa Depan), dosen saya, Pak Agus menceritakan bahwa dasar-dasar perkembangan teknologi yang paling pesat terjadi saat masa-masa perang. Jadi di luar segala efek keburukan yg ditimbulkan oleh perang, ternyata perang membawa manfaat , yaitu perkembangan teknologi yg luar biasa.

Apa penyebabnya? Ternyata salah satu penyebabnya adalah persaingan atau rivalitas yang terjadi antara pihak sekutu dan uni soviet.Seperti contohnya munculnya teknologi satelit, spionase, internet, yang dikembangkan masing-masing pihak untuk mengetahui informasi yang menyangkut dari lawannya, tujuannya tentu saja untuk memenangkan perang. Dan teknologi itu adalah salah satu fondasi , pemicu dari teknologi-teknologi canggih yg kita kenal saat ini.

Kalau yg suka baca komik, kalian bisa menemukan contoh rivalitas pada kmik kungfuboy , antara chinmi dengan siefan,yg membuat chinmi menjadi ahli kungfu terhebat di kuil dairin dan sie fan yg menjadi pendekar tongkat yg sangat hebat.atau dalam komik naruto antara naruto dan sasuke, yg membuat naruto menjadi salah satu shinobi yg paling hebat yg pernah ada pada masanya.

Pesan moralnya yg saya simpulkan dari cerita pak agus, milikilah rival, pengertian luasnya mungkin kita bisa cari teman yang akan selalu “menendang” kita untuk maju, kalaupun belum punya teman seperti itu, ya mulailah menjadi orang seperti itu dari diri kita sendiri.

Kalau pengalaman saya, saya punya banyak teman yg “menendang” saya untuk maju, tapi jeleknya kadang2 saya acuh tak acuh, bersikap bodo amat,lagi-lagi mungkin karena ego, malas, dan sebagainya, hedeeeh jadi curhat. Yah mudah2an kalian yg kenal saya ga bosan2 untuk “menendang” saya, dan saya juga sebaliknya, amiin.

Bandung, 12 Juni 2014

Rabu, 21 Mei 2014

Sajak-sajak pendek

1.Bukan kenapa, tapi untuk siapa, Tuhan menciptakan makhluk seindah kau, tanyaku

2.tolong, jangan tersenyum seperti itu, bikin tidak fokus saja, masalahnya, manis sekali


3.si gadis bunga bakung putih, indah memang, sayang, ia tak tau ada yang selalu memperhatikannya


4.Malam ini hanya ada aku dan kamu, tapi kamunya hanya ada di pikiranku, bukan di sampingku, sabar ya, belum saatnya


5.Kamu pikir buat apa aku punya bahu, apa hanya untuk penahan beban tas carrier yang berat, ini juga untuk tempat sandaran kepalamu, saat resah menghampiri


6.Bagaimana dayaku, bagaimana aku dapat berpaling, kalau kau rasanya sangat sayang untuk dilepaskan


7.andai saya angkot,penumpangnya mungkin hanya boleh kamu,tunggulah saya ya, itupun jika kau mau, terserah kau, karena aku masih sangat jauh dari terminal tempat kau menunggu


8.bulan selalu ada untuk malam,matahari selalu ada untuk pagi,apakah kau selalu ada untukku?


9.roda terus berputar,angin pun masih tetap berhembus, nyayian malam juga masih sering terdengar,saya pun sama,masih di sini, masih betah memandang, namun belum berani mendekat


10.apa sih yg di hrapkan pngembara selain mata air yg dikelilingi oase yg sejuk juga angin semilir yang menghapus lelah, dan apa lg yg diharapkan olehku selain melihat kau selalu bahagia, juga tersenyum :)


11.untuk apa ada sunyi, salah satunya agar sunyi dpt memberiku inspirasi,utk menulis bait demi bait yang ga penting ,tapi hanya untukmu, percayalah


12.si kemarau mungkin selalu merindukan sejuk dari si hujan,saya pun mngkin selalu merindukanmu yg jika saya hnya melihatnya pun, sejuk rasanya, entah mengapa


13.samudra pasifik, lautan terdalam di dunia,mungkin sama seperti hatimu, dalam ,bahkan mungkin lebih dalam, namun tidak berarti tidak bisa diselami, dipahami


14.Sayang aku hanyalah buah yang masih tergantung pada pohon, andaikata aku sudah tumbuh menjadi pohon yang rindang itu sendiri, tentu aku sudah mengajakmu berteduh di bawahnya


15.Pendaki gunung , penjelajah hutan,mungkin takkan bertahan tanpa api yang menghangatkannya dari dinginnya malam, aku pun mungkin takkan tahan kalau tanpamu


16. Walau ada beratus-ratus bunga dandelion, entah kenapa bunga bakung putih selalu terlihat lebih indah, dari berjuta-juta wanita cantik yang ada, entah kenapa hanya kau yang menarik hati 

17. Katanya ada berbagai cara dan teknik untuk menarik perhatian kaummu, membuat kaummu jatuh hati, kalau aku padamu, cukupmengandalkan rasaku yang tulus dan murni padamu,boleh?

18. kalau saja aku bisa menjadi dirigen, dirigen orkestra alam, tentu aku sudah mengajak katak-katak, jangkrik, suara air terjun, burung-burung untuk berkolaborasi melantunkan musik alam yang indah, hanya untukmu


19. Rembulan memang indah, namun andai ia bisa ngomong saat melihatmu, tentu dia akan setuju dan mengalah,bahwa ia tak lebih indah daripadamu


20.Bisakah kau tidak bersikap semanis itu,diammu saja sudah cukup menarik perhatian ko, karena nanti sainganku bertambah banyak
 







Minggu, 27 April 2014

Kadang Muak


Sempat berpikir Menikmati hidup itu mungkin sederhana ,


bisa dengan mencium aroma sehabis hujan Sambil bermain gitar, meneguk kopi yang hangat Sambil makan Pisang goreng yg baru masak, atau semangkuk panas mie rebus.


Bisa dengan mendengarkan musik sambil bergelumul dengan selimut yang hangat Atau bisa dengan sekedar jalan-jalan ke kota atau ke alam melepas penat Atau sekedar ngobrol santai dengan teman dan keluarga


Ya, mungkin hanya sesederhana itu,, eh tunggu tapi apa hal itu benar2 sederhana? bagaimana jika hal sederhana itu , ternyata tidak sederhana bagi orang lain


Kalaulah kita mau berpikir sejenak, ada kan ketika kita makan enak di sini, di belahan bumi lain ada yang meninggal karena busung lapar


Ada kan, ketika kita tidur dengan selimut yg hangat di rumah, orang-orang di kolong jembatan itu malah kedinginan ketika ada badai


Ada kan, ketika kita jalan-jalan ke kota untuk sekedar refreshing, di jalanan banyak yang menyambung hidup dengan mengemis dan meminta-minta


Ada kan, ketika kita bisa menikmati menonton film dan musik yg bagus, di luar sana ada yg tidak bisa menikmatinya, karena tuna netra dan tuna rungu semenjak lahir


Ada kan, ketika kita bisa memaksimalkan potensi kita dengan anggota tubuh yang lengkap, di luar sana bahkan ada orang terlahir tanpa tangan dan kaki


Ada kan ,ketika kita bisa ngbrol dengan santai dengan teman dan keluarga, di luar sana ada yang kesepian karena ia yatim piatu
Ada kan??


Ternyata hal-hal yang mungkin kita anggap sederhana, bagi orang lain sangat berharga sekali, namun kenapa sulit sekali untuk bersyukur, katanya bersyukur itu tidak cukup hanya kata sifat, namun juga mencakup kata kerja


Karena itu , kadang saya muak , dengan diri sendiri, apalagi kalau bukan soal berlebihan
Kadang makan hanya karena ingin, bukan karena lapar, berlebih, bukankah bisa uangnya disalurkan ke yg lebih membutuhkan


Waktu yang saya habiskan untuk hanya sekedar main di media social , bisa kan waktunya disalurkan ke kegiatan yg lebih bermanfaat misalnya kegiatan sosial, atau belajar, atau mengajar


Kadang terlalu khawatir masalah nilai-nilai kuliahlah, soal gengsi lah apalah, lalu mau jadi apa kita bsok lah, padahal besok juga belum tau masih hidup apa tidak.


 Bisa kan, sbenarnya masa depan tetap  direncanakan namun tidak usah terlalu khawatir,cukup menjalani hari dengan sebaik-baiknya.

Bisa kan sebenarnya tetap peduli pada diri sendiri, namun pada orang lain juga peduli


Karena itu kadang saya muak, setelah kelakuan seperti itu, masih saja kadang petanteng petenteng merasa tidak berdosa,berjalan di atas muka bumi dengan sombong, bersyukur pun jarang ,nafsu selalu menang, sehingga tetap saja berlari di lingkaran setan


Padahal sebenarnya banyaak yang masih membutuhkan kita yang diberi anugrah dan kesempatan yg berlebih ini


Tapi its soo haardd meen, untuk selalu bersyukur  setiap saat dalam bentuk perbuatan sehari-hari, entah kenapa? kadang jadi muak kalau memikirkan tingkah laku diriku ini


Aaah, tapi Muak terus menerus pun tak ada gunanya juga, lebih baik segera meminta ampun, minta perlindungan pada Allah.Dan segera berlatih, syukur dan pengendalian diri.


Bandung, 27 April 2014
Note : maaf kalu terkesan curhat





Bagaimanaku Padamu

Bagaimanaku padamu
Tentu saja itu terserah padaku, kau tak berhak melarangnya
Pun sebaliknya, bagaimanamu padaku, terserah pada kau, aku tak bisa memaksanya
Walau kadang, aku berharap ..kau, punya rasa yang sama

Bagaimanaku padamu
Tentu saja kau tak tau kan, dari luar aku acuh tak acuh, nampaknya
Namun sebenarnya, aku sangat memperhatikanmu
Aku ingin tahu semua tentang mu
Bagaimanamu padaku, apakah sama?

Bagaimanaku padamu
Kau tak tau kan? Kalau semisal ingin bercakap-cakap denganmu
Aku terlebih dahulu membayangkan skenario-skenario di kepalaku
Agar tidak salah tingkah, agar kelihatan lebih keren di depanmu
Bagaimanamu padaku, apakah sama?


Bandung, 27 April 2014





Jumat, 25 April 2014

Apa sih Pencitraan itu

Pencitraan

Tiap orang kadang memang melakukan pencitraan, memakai topeng yang sebenarnya bukan dia. Tujuannya pun beragam, pelaku politik mungkin akan sulit tidak melakukan pencitraan saat musim kampannye, dan laki-laki pun sering memakai topeng yang dia anggap mungkin itu keren di hadapan wanita yang disukainya.

Memang mungkin kadang hati bisa membedakan mana yang pencitraan mana yang bukan, namun mungkin itu juga itu jika hatinya benar-benar bersih, pikirannya benar-benar objektif, tau faktanya, dan terlepas dari segala asumsi dan prasangka.

Namun sebenarnya, sejatinya kita tidak pernah tau itu benar-benar pencitraan atau tidak. Dalam agama, Allah SWT menilai amalan kita berdasarkan niat dan kedudukan kita saat itu (kapasitas), niat yang diterima adalah niat melakukan segala sesuatunya hanya karena AllahSWT,ikhlas.Dan Ikhlas, dalam suatu hadits disebutkan bahwa itu adalah urusan Allah SWt hanya dengan hambanya. Iblis dan malaikat pun tidak tahu. Niat itu dalam hati.

Melakukan segala sesuatunya karena AllahSWT, Menjalankan  islam  secara kaffah mungkin memang tidak mudah, butuh proses, Oleh karena itu bagaimana kita bisa bilang sesuatu itu pencitraan atau tidak? Bagaimana caranya kita benar-benar tau bahwa dia ikhlas atau tidak? toh di setiap aspek di  kehidupan kita, kadang kita(atau sering) melakukan pencitraan jg bukan? Sama saja.

Aaah, apa sih pencitraan itu? Cukup ambil yang baik dan buang yang jelek,saling mengingatkan( dengan cara yg baik, tidak saling merendahkan dan provokatif), cukup itu saja.kita kan manusia dengan latar belakang, kesempatan, dan kapasitas yang berbeda-beda, tapi kita sama-sama seorang manusia.

Bandung, 25 April 2014

Note : Sebagai pengingat untuk saya sendiri (dan mungkin orang lain) yg kadang gatel nge-share link2 di media social yg isinya kadang bersifat merendahkan yg lain dengan bilang itu pencitraan, atau apalah,padahal kenyataannya belum tentu seperti itu.Kalau benar sesuai fakta sih ga papa, kalau engga,Takutnya jadi fitnah kn?

Senin, 21 April 2014

Kebebasan Bagiku

Kebebasan bagiku ada di dalam sini, ya di sini, bukan di luar sana
Kebebasan bagiku, saat aku tidak merasa lebih baik darimu,pun juga tidak merasa lebih rendah,satu-satunya pembanding adalah diriku sendiri, saat aku lebih baik dari diriku yang telah lalu

Kebebasan bagiku,adalah terlepas dari belenggu-belenggu pikiran yang membuatku takut, dari ocehan dan asumsi sekitar yang belum tentu benar adanya
Kebebasan bagiku, saat aku teringat bahwa kita takkan pernah tahu kapan kita akan mati, dan bukan kah hal tersebut akan membuat kita melakukan yang terbaik hari ini, dan tidak terlalu berasumsi akan masa depan

Kebebasan bagiku, saat aku tak takut menjadi diriku sendiri, saat aku mendengarkan kata hatiku sendiri, saat aku tak takut mau jadi apapun yang ku mau, bukan karena gengsi dan prestisius
Kebebasan bagiku, seperti anak-anak, yang menangis ketika harus menangis, yang tertawa ketika harus tertawa, yang tidak memakai topeng-topeng apalah itu

Kebebasan bagiku, saat aku yang dulu berfikir bahwa ilmu hanya untuk mencari kerja dan materi, aku yang sekarang, berfikir bahwa ilmu ini yang penting bermanfaat untukmu, untuk sekitar
Kebebasan bagiku, saat aku tahu, kau punya kelebihan, aku pun punya, kau punya kekurangan, aku pun punya, alangkah bebasnya perasaan kita kalau kita saling mengisi, bukan saling mencibir di belakang

Kebebasan bagiku, sederhana, saat kau bisa menikmati setiap detik dalam kehidupanmu, dan bukankah alam ini telah tersedia untuk membuatmu merasakan itu

Kebebasan pagiku, adalah saat pagi hari itu, saat dinginnya udara pagi merasuk ke dalam tubuh, saat mendengar kicauan burung yang ku tak tahu namanya
Kebebasan bagiku, adalah saat siang hari itu, saat  aku terlentang di tanah yang lapang, mendongak ke atas langit,melihat awan bergerumul, menikmati semilir angin yang berhembus
Kebebasan bagiku, adalah saat malam hari itu, saat aku bercengkrama dengan kalian, lebih nikmat ditambah alunan gitar dan secangkir kopi panas, dilatarbelakangi suara jangkrik-jangkrik itu

Kebebasan bagiku adalah rasa, yang ada di sini, di dalam diriku, bukan di luar sana,apapun aturan dan hukum yang berlaku di luar sana,kebebasan itu nyata, di dalam diri kita masing-masing.

Bandung
21 April 2014

Kamis, 10 April 2014

Api Unggun


Api unggun pada malam itu, apakah kau ingat? Ia menjadi saksi atas ketidakberdayaanmu, panas baranya yang menghangatkanmu , ketika kau tak sanggup lagi menahan angin malam di ketinggian itu. Ketika kau tak sadarkan diri. Api unggun, kalaulah ia dapat berbicara, tentu ia akan bilang “betapa lemahnya kau,manusia”,dan kau masih berani membangga-banggakan diri?”, kau kira kau akan bertahan pada malam itu kalau kau tak ada di dekatku?”

Api unggun itumenjadi saksi, atas wajah-wajah mu yang kusam, lelah, ketika kau bangun dari tidak sadarmu. Ya, apa kau ingat, hari itu, ketika kau berada di antara batas hidup dan matimu. Kau mengigau memanggil nama orang yang kau cintai. Kau ingin cepat pulang, kau tak tahan atas penderitaan dan ketidaknyamanan itu, kau hanya ingin segera tidur di kasur yang empuk dengan selimut yang hangat, bukan di alam liar yang membuat tubuhmu menggigil kedinginan, bukan di alam liar yang kau tak bisa makan apa saja yang kau mau, ya, kau hanya ingin cepat pulang.

Api unggun yang ada di dekatmu itu seakan ingin berkata bahwa kau hanyalah manusia biasa, kau hanyalah manusia rapuh  yang bisa mati kapan saja, sadarlah, kau ini manusia. Manusia yang tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lainnya, manusia yang tidak bisa hidup tanpa mengambil sumber daya lingkungan. Kau ini lemah, bahkan kau hanya mengingat Tuhan hanya ketika kau berada dalam kesulitan.

Api unggun itu berkata padamu, ketika kau tidak sadarkan diri, waktu itu

“Tapi tenanglah, aku akan terus menghangatkanmu, teman-temanmu akan terus menjagaku menyala sampai pagi, untuk menghangatkanmu. Kita saling tergantung,  Karena aku pun takkan menyala tanpa pemantik dan kayu-kayu bakar yang kalian kumpulkan. Ketika menyala, aku pun takkan bertahan bila tak kalian jaga”.

“Dan ketika kau tersadar, aku tahu, kau telah menjadi manusia baru, dengan kesadaran baru seutuhnya, alam liar ini telah memberimu pemahaman, bukan? Namun aku tak tahu, apakah kau bisa menjaga pemahaman ini dalam keseharianmu, atau nanti kau tetap menjadi anak yang manja setelah pulang dari alam liar ini, tergantung kau.

"Tugasku hanyalah membantumu, ya,akulah si api unggun pada malam itu.Apa kau ingat?"

10 April 2014
(kenangan cerita 3 tahun yang lalu)





Sabtu, 05 April 2014

Lulus

Jakarta,July 2009

Hari ini hujan, suasananya sendu, sesendu hati Rani, menyedihkan, menurutnya sendiri, mungkin. Bagaimana tidak, bulan ini adalah pengumuman hasil ujian SNMPTN, ujian yang memperebutkan sederet kursi untuk bisa kuliah di perguruan tinggi negeri yang bergengsi. Hasilnya sudah diumumkan, dan Rani pun tidak lulus ujian tersebut, hilanglah sudah impian Rani untuk kuliah di jurusan kedokteran di universitas yang bergengsi tersebut.

Apakah Rani ingin menjadi dokter, sebenarnya sih tidak, walaupun rani termasuk salah satu anak yang paling pintar di sekolahnya, namun Rani sama seperti kebanyakan anak yang lain, masih belum tau apa yang menjadi minatnya, karena itu Rani hanya memilih jurusan berdasarkan gengsinya saja yang menurut banyak orang sih kece, yang pertama kedokteran, yang kedua perminyakan.

Yang membuat Rani tambah kesal, Eva, teman sebangku Rani, lulus ujian SNMPTN untuk jurusan kedokteran di universitas yang sama, padahal nilai-nilai Eva selama di sekolah tidak pernah lebih bagus daripada Rani, seperti tipikal anak muda labil dalam sinetron, Rani mulai menyalahkan keadaan2 di sekitarnya, dan semenjak hari pengumuman, selama 2 -3 hari ini kerjaan Rani hanya diam saja di dalam kamarnya.

“Pa, anakmu itu di nasehatin dong, kasihan Rani, beberapa hari ini kerjaannya Cuma diem aj di dalam kamar pa” ucap Mama Rani pada suaminya.

Iya Mama, sebentar ya , papa kan baru pulang kantor, masih capek, papa mandi sama makan dulu ya ma” balas Papa Rani

“Iya Pa, kasihan mbak Rani Pa”, ucap Hafsah, adiknya yang masih duduk di kelas 5 SD, “Iya pa, masa tadi aku godain dikit doang, langsung disemprot kak Rani abis2an pa,tambah Raka, adik Rani lagi yang sekarang duduk di kelas 2 SMP.

“Iya2 nak, emang kamu godain si kakak apa Raka ?”, tanya papa

“tadi ada kecoa mati aku kasih ke Kak Rani Pa”

Ya Allah Raka!! Bandel amat sih, udah tau kakakmu paling takut sama kecoa”, sentak Mama kepada Raka.
“iya ma, kan Cuma bercanda, abis lebih enak ngeliat orang marah2 daripada diem doang , hehe”

***

Setelah Mandi dan Makan, papa langsung naik ke lantai 2 , ke kamar Rani

“Tok,tok tok, Boleh papa masuk Rani?”

“Iya Pa, masuk aja”balas Rani

Dilihat oleh papa,muka Rani sembab,kelihatan sekali habis menangis, “kamu udah sholat ,nak”?

“Udah ko Pa”, jawab Rani singkat

“Pinter anak papa, biar lagi galau atau enggak, tetep ga boleh ninggalin sholat ya ka” kata Papa

“Paa, aku masih sediih pa, aku masih belum bisa nerima kenapa aku ga lulus SNMPTN pa” Rani pada papa. “Padahal temen aku si Eva aja bisa lulus, padahal kan nilai2 aku di sekolah lebih bagus daripada dia pa”

Papa hanya diam ,dan mendengarkan. Papa tahu, saat seseorang punya menceritakan masalahnya, dia hanya ingin didengarkan,apalagi saat menghadapi wanita. Papa punya strategi, mendengarkan dulu, baru memberi nasihat.

“Kenapa ya pa nasibku kok begini amat ya, apa nasibku lagi buruk ya pa, tambah tadi si Raka gangguin aku pa, udah tau aku lagi sedih”

Papa tersenyum tipis, papa berpikir dalam hatinya, waktu muda pun ia pernah mengalami masa-masa seperti ini, fase ini perlu dialami anak muda untuk proses kedewasaan, agar lebih memahami hidup, pikir papa.

“Tapi papa minta maaf ya kak, Kamu tahun depan belum Papa bolehin ikut ujian lagi, soalnya kamu tau kan, adek kamu si Hafsah tahun depan masuk SMP, si Raka masuk SMA,butuh biaya banyak juga, jadi untuk saat ini kamu ikut tes perguruan tinggi swasta dulu ya sayang?”

“Iya pa, ga papa,Rani ngerti ko, Rani Cuma lagi sedih aja sekarang pa.”Yah, pada dasarnya , Rani memang anak yang baik yang taat pada orang tua.

Pinter emang anak papa, oh ya Papa boleh cerita sedikit kak? Mungkin cerita ini bisa mengubah pemahaman kamu

“Iya ,Pa, Rani mau dengerin”, sejak kecil Papa memang suka mengajarkan anak2nya melalui cerita,kata papa sastra,puisi, cerita2 hikayat dapat lebih menyentuh hati seseorang.
Oke, jadi begini ceritanya....

Alkisah di sebuah desa di suatu kerajaan hiduplah seorang kakek tua. Kakek tua itu memelihara seekor kuda. Pada suatu hari tiba-tiba saja kuda itu lari dari kandangnya dan menghilang begitu saja. Tetangga sebelah rumah bersimpati pada si kakek dengan mengatakan “ aduh , kasihan sekali ,nasib kakek benar-benar sedang tidak beruntung hari ini, si kakek hanya menjawab  “Entahlah, kita tidak tahu apakah ini nasib buruk atau tidak”

Namun beberapa hari kemudian, kuda si kakek tiba-tiba saja kembali lagi, dengan ditambah membawa seekor kuda jantan lainnya yang benar-benar gagah. Tetangga sebelah mendatangi si kakek dan mengatakan “wah , kuda yang baru ini benar-benar besar dan gagah, nasib kakek beruntung sekali”, si kakek hanya menjawab “ Entahlah, kita tidak tahu apakah ini nasib baik atau tidak”

Suatu hari , anak si kakek, jalan-jalan keliling desa dengan menunggang kuda baru yang besar dan gagah tersebut, namun tiba-tiba si kuda itu tersandung dan anak si kakek terjatuh dari  kuda, ia terluka dan kakinya pun patah. Tetangga sebelah mengatakan kepada si kakek, “wah kasihan sekali anak kakek, ternyata kuda itu pembawa sial, nasib kakek benar-benar sedang tidak beruntung hari ini”, si kakek hanya menjawab “ Entahlah, kita tidak tahu apakah ini nasib buruk atau tidak”.

Nasib pada akhirnya mungkin memang tidak bisa ditebak, suatu hari raja memberikan sebuah pengumuman bahwa seluruh pemuda di desa itu wajib berangkat ke negeri seberang untuk mengikuti perang. Namun karena anak si kakek kakinya patah, dia tidak wajib mengikuti perang tersebut. Diceritakan akhirnya anak si kakek dapat hidup lebih lama dibandingkan dengan teman-temannya yang mengikuti perang,. *Tamat

“Kamu tau kak? Sebenarnya kita ga bisa bilang mutlak, nasib seseorang itu bagus hanya berdasarkan misalnya dia mempunyai rumah yang banyak,mobil, pendidikan bergengsi, sebaliknya juga begitu, kita ga bisa mengklaim nasib seseorang itu buruk hanya karena dia misalkan gagal lulus ujian, atau yang lainnya, itu hanya “kesepakatan” bersama yang dibentuk oleh lingkungan kita.”

“i..,iyaa pa..,”(hiks) Rani mulai terisak

“Dan kesepakatan itu lama-lama mulai membentuk gengsi kak, masalahnya kalau seperti itu, kalau kita ditimpa kesulitan sedikit saja, kita akan susah sekali untuk bersyukur,sebaliknya kalau gengsi dikedepankan, kita akan mudah meremehkan orang lain.” Padahal kita sama-sama manusia, ujung2nya gelar yg akan kita dapat terakhir nanti gelar almarhum kan?”

“Iya Pa, (hiks) Rani ngertiii” (hiks)

“Papa ga masalah ko, kamu kuliah di mana aja, yang penting ilmu kamu nanti bermanfaat kak bagi yang lain,kan itu yang diajarkan agama kita? Bukan gara2 gengsi dan sebagainya”,

“Iya paa..”,walupun sedikit terisak, senyum tulus tergambar di wajah Rani, kabut gelap yang membayangi pikirannya kini telah tersapu bersih oleh nasehat ayahnya, Rani bersyukur mempunyai ayah yang sangat baik, Rani berjanji akan memeluk erat nasehat ayahnya dalam hidupnya.

“Okee deh, sekarang kita turun yuk, kita gantian isengin adek2mu”

“Iyaa pa , hehe”

***

Stockholm , Juni 2019

“So Ladies and Gentleman, please Welcome......, Mrs. Rani Novianty”!! tepuk tangan meriah memenuhi podium salah satu Universitas terkemuka di Swedia itu. Hari ini ada acara TEDx suatu event yang dirancang  untuk menyebarkan ide-ide brilian dan inspiratif yang dimiliki sesuai dengan tema yang diusung pada setiap event.Hari ini temanya adalah, lingkungan. Hari ini Rani menjadi pembicaranya, Rani sudah menyelesaikan jenjang pendidikannya hingga sekarang mendapatkan gelar Phd di bidang lingkungan hidup. Tentu saja gelar yang dimilikinya sebanding dengan kapasitas dan Ilmu yang di miliki Rani.

Sejak saat malam itu sampai sekarang Rani terus memegang erat nasihat papa, sebenarnya ajaran agama sih, papanya hanya menyampaikan ulang, sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat. Entah kenapa roda nasib sejak malam itu seakan selalu berpihak pada Rani, seakan akan semua yang ia butuhkan datang dengan sendirinya. namun mungkin bukan karena nasibnya, tapi karena Rani yang memandangnya seperti itu.

Papa sangat bangga kepada Rani, walaupun Rani tidak lulus ujian SNMPTN sepuluh tahun yang lalu, tapi bagi papa,Rani telah “Lulus” dalam ujian kehidupan yang sebenarnya, yaitu ujian melawan dirinya sendiri.

Tangerang, 04 April 2014

*sumber cerita si kakek  dari komik kungfuboy legend no. 12




© Free Like a Swallow 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis