Minggu, 01 September 2013

Apicum Ventus

Kadang, ada suatu peristiwa atau momen dalam hidup sesorang yang sangat sulit dilupakan, begitu juga dengan saya, sungguh suatu kenangan yang sangat indah bagi saya walaupun di dalamnya terselip beberapa kejadian-kejadian yang cukup memalukan dan menggelitik bila diingat-ingat lagi, hehe.Kejadian ini adalah kejadian sekitar 2 tahun lalu, pada saat masa liburan semester 3 , saya bersama teman-teman sesama mahasiswa mengikuti "ujian" masuk untuk menjadi anggota organisasi mahasiwa pecinta alam di kampus Institut Teknologi Telkom, organisasi itu bernama Astacala.

 Untuk menjadi anggota Astacala, kita harus mengikuti serangkaian kegiatan-kegiatan yang bertujuan sebagai pengenalan organisasi tersebut dan juga memahami materi-materi dasar kegiatan alam terbuka. Kegiatan ini dinamakan "Pendidikan Dasar Astacala" (PDA), waktu jaman saya kegiatan ini bernama PDA 19. Kegiatan ini secara garis besar dibagi menjadi tiga, yaitu materi kelas, latihan fisik , dan praktik lapangan. Yah, singkat kata, saya ikuti semua kegiatannya , sampai tahap akhir, yaitu praktik besar lapangan.Yaitu kegiatan di mana kita selama beberapa hari siswa pendidikan dasar di bawa ke gunung dan hutan guna lebih mendalami materi sekaligus tahap paling akhirnya adalah pelantikan anggota baru.

Dalam kegiatan praktek besar,hanya tersisa 14 orang laki-laki dari keseluruhan siswa yang mendaftar mengikuti PDA 19. Namun dari 14 orang itu, 2 orang pun juga mundur di tengah-tengah kegiatan dan tidak sampai tahap akhir. Singkat kata, hanya 12 orang yang bertahan sampai tahap akhir setelah melewati serangkaian kegiatan tersebut. Mulai dari jalan jauh puluhan kilo, menyeberangi sungai yg deras, mendaki gunung sambil membawa carrier yang berat,kedinginan di tengah-tengah malam.Rasanya sifat2 jelek saya keluar semua, mulai dari egois, manja, dll. Sebenarnya kalau dipikir-pikir lagi sekarang banyak nilai-nilai positif yang bisa diambil dari pendidikan dasar ini.

Singkat kata, pada saat hari terakhir, saat pelantikan, kami berdua belas, saya, ridwan,agus, adit, hadi,ilfan,arnan,aji, ebol, rendy, dan galih memikirkan apa nama angkatan yang cocok untuk angkatan kami. Sempat sih keluar ide nama-nama angkatan yang aneh, tapi akhirnya diputuskan nama angkatan kami adalah tetteteteeteteteet (drum rolll)........, "Angin Puncak".Filosofinya akan saya ceritakan lain kali. Tapi mungkin ada yang bertanya mengapa judul tulisan ini apicum ventus,jadi apicum ventus itu bahasa latin,beberapa hari yang lalu saya iseng-iseng buka google translate, iseng2 menterjemahkan nama angkatan saya ke beberapa bahasa, namun menurut saya terjemahan ini yang paling bagus. APICUM VENTUS

*firman fakhri (postingan lama)
  12 Mei 2012

0 comments:

Posting Komentar

© Free Like a Swallow 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis