Kamis, 25 Desember 2014

Anak-anak Tangguh di Musim Penghujan


Anak-anak itu berlari bolak-balik di tengah hujan sambil membawa payung, dengan kaos oblong yang basah , tidak memakai alas sendal, lalu menawarkan pada orang-orang yang sedang berteduh atau yang baru turun dari angkot,  “payung bu?”, “mangga teh, payungnya?”. Ojek payung, begitu sebutannya bagi anak-anak itu, pekerjaan dadakan yang hanya ada saat musim penghujan seperti sekarang ini. Sekali antar ke seberang, uang 3000-5000 rupiah sudah di tangan, bahkan kadang ada yang berbaik hati memberi 10000 rupiah.

Kalau melihat anak-anak itu, saya jadi teringat perkataan Nyai Ontosoroh pada Minke, salah satu tokoh dalam novel “Bumi Manusia”, karya Pramoedya. “ Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri, bersuka karena usahanya sendiri, dan maju karena pengalamannya sendiri”. Kadang saya merasa malu sama diri sendiri kalau melihat anak-anak itu,mereka sadar ga ya, kalau mereka sudah mengamalkan ajaran Nabi, ” “Mencari kayu bakar seberkas lalu dipikul di atas punggungnya terus dijual itu lebih baik bagi seseorang dari pada mengemis kepada orang lain yang kadang-kadang diberinya atau tidak”.

Desember 2014, saat musim hujan


0 comments:

Posting Komentar

© Free Like a Swallow 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis