Kamis, 10 April 2014

Api Unggun


Api unggun pada malam itu, apakah kau ingat? Ia menjadi saksi atas ketidakberdayaanmu, panas baranya yang menghangatkanmu , ketika kau tak sanggup lagi menahan angin malam di ketinggian itu. Ketika kau tak sadarkan diri. Api unggun, kalaulah ia dapat berbicara, tentu ia akan bilang “betapa lemahnya kau,manusia”,dan kau masih berani membangga-banggakan diri?”, kau kira kau akan bertahan pada malam itu kalau kau tak ada di dekatku?”

Api unggun itumenjadi saksi, atas wajah-wajah mu yang kusam, lelah, ketika kau bangun dari tidak sadarmu. Ya, apa kau ingat, hari itu, ketika kau berada di antara batas hidup dan matimu. Kau mengigau memanggil nama orang yang kau cintai. Kau ingin cepat pulang, kau tak tahan atas penderitaan dan ketidaknyamanan itu, kau hanya ingin segera tidur di kasur yang empuk dengan selimut yang hangat, bukan di alam liar yang membuat tubuhmu menggigil kedinginan, bukan di alam liar yang kau tak bisa makan apa saja yang kau mau, ya, kau hanya ingin cepat pulang.

Api unggun yang ada di dekatmu itu seakan ingin berkata bahwa kau hanyalah manusia biasa, kau hanyalah manusia rapuh  yang bisa mati kapan saja, sadarlah, kau ini manusia. Manusia yang tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lainnya, manusia yang tidak bisa hidup tanpa mengambil sumber daya lingkungan. Kau ini lemah, bahkan kau hanya mengingat Tuhan hanya ketika kau berada dalam kesulitan.

Api unggun itu berkata padamu, ketika kau tidak sadarkan diri, waktu itu

“Tapi tenanglah, aku akan terus menghangatkanmu, teman-temanmu akan terus menjagaku menyala sampai pagi, untuk menghangatkanmu. Kita saling tergantung,  Karena aku pun takkan menyala tanpa pemantik dan kayu-kayu bakar yang kalian kumpulkan. Ketika menyala, aku pun takkan bertahan bila tak kalian jaga”.

“Dan ketika kau tersadar, aku tahu, kau telah menjadi manusia baru, dengan kesadaran baru seutuhnya, alam liar ini telah memberimu pemahaman, bukan? Namun aku tak tahu, apakah kau bisa menjaga pemahaman ini dalam keseharianmu, atau nanti kau tetap menjadi anak yang manja setelah pulang dari alam liar ini, tergantung kau.

"Tugasku hanyalah membantumu, ya,akulah si api unggun pada malam itu.Apa kau ingat?"

10 April 2014
(kenangan cerita 3 tahun yang lalu)





0 comments:

Posting Komentar

© Free Like a Swallow 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis