Senin, 16 Juni 2014

catatan masa kampanye pilpres 2014

Menurut saya dalam hal apapun kita butuh pemimpin, seperti dalam mencari kayu rotan di hutan, jalan-jalan di gunung,dalam perang , apalagi dalam hal memimpin negara,memang berat sih, namun memimpin itu tugas mulia. Karena salah satu tugas pemimpin, yaitu mengambil keputusan memang hal yg berat, kalau benar dipuja, kalau salah di cecer habis-habisan. Memang kita sendiri bisa menanggung beban berat seperti itu?

Terlepas dari segala latar belakang, hal buruk yg diberitakan yg katanya ada pada kedua calon presiden kita saat ini, paling tidak (menurut saya sih) mereka sudah memiliki niat baik, bersedia untuk memimpin republik kita tercinta ini, toh kalaupun tidak terpilih yang satu masih memiliki usaha peternakan kuda yg menguntungkan dan yg satunya masih bisa menjadi gubernur, paling tidak mereka ingin memimpin bukan semata-mata karena harta (entahlah kalau tahta)


Katanya dalam memilih pemimpin jika sama-sama baik, pilih yg paling banyak kebaikannya, jika sama-sama buruk, pilih yg paling sedikit keburukannya. Bagaimana cara mengetahuinya, tentu saja dari media, baik cetak maupun elektronik. Namun masalahnya sangat sulit melihat siapa yg paling berkualitas kalau bnyak kampanye hitam di media itu sendiri, bnyak berita yg meninggikan suatu pihak dan merendahkan pihak yg lain, sepertinya sih sangat sulit kita berpikir objektif kalau tidak mempunyai kemampuan berpikir kritis yg handal.

Memang sih ini menentukan nasib bangsa kita 5 tahun ke depan, jadi tetap harus berusaha melihat siapa yg lebih baik, kalau susah menentukan siapa yg lebih baik,minimal , tak usahlah terlibat dalam menjelek-jelekkan pihak tertentu hanya karena kita satu kader, satu visi misi dengan yg kita dukung. Mendukung satu pihak pasti boleh, mengkritik dan menguak fakta kebenaran juga harus, kata seorang ustadz memang boleh sih melakukan manuver untuk mendapatkan kekuasaan,tapi kalau caranya menjelek-jelekkan ya janganlah.ya minimal itu sih menurut saya,Jgn jadi seperti minyak yg terus membesarkan api. Soalnya takutnya jadi fitnah, kan difitnah itu tidak enak..

Pokonya harus pinter-pinter dan hati-hati kalau mau mendukung dan bermanuver mempengaruhi orang untuk mendukung, jgn sampai informasi yang kita sering kita share di socmed jatuhnya jadi fitnah dan bersifat merendahkan, dan tidak usah berlebihan

Jadi ya biasa-biasa sajalah..., mungkin seperti itu menurut saya mah

Bandung, 17 Juni 2014 ( H-22 pemilihan pilpres)



0 comments:

Posting Komentar

© Free Like a Swallow 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis