Sabtu, 30 Agustus 2014

Cantik dan Ganteng bag 1

Pernah ga lo dulu punya temen cewe waktu sd atau smp ketika itu lo anggap sungguh biasa-biasa aja rupanya,eh  setelah beberapa tahun berlalu,ketika sekarang, jaman kuliah jadi cantik tik  banget. Kulitnya putih bersih, wajahnya merah merona, stylist,jadi pusat perhatian.Nyesel dulu ga ngedeketin , haha.

Atau sebaliknya yg dulu lo anggap cantik, eh.. pas ketemu lagi sekarang ko jadi biasa-biasa aja,ga terlalu menarik perhatian lo lagi

Berdasarkan obrolan  saya dan teman2 saya yg cwo ,  kejadian kya gini tuh ternyata banyak kita alamin,sebenarnya ga hanya cewe, cowo juga. Contoh gue dlu sering main bola panas2an, jadinya item , dekil, eh selang beberapa bulan ketika lagi libur panjang dan kerjaan gue hanya di rumah,nyokap dan kaka gue bilang, “eh, kamu kok gantengan sekarang dek, jadi putihan dikit,udah berarti ga ush sering-sering main, ntar item lagi”.(kalo yg ini wajar kali ya, masa iya nyokap ama kaka gue bilang gue jelek, tegaaa klo gt haha)

Ato ga lo buka thread kaskus deh, tentang beberapa artis hollywod macam megan fox, taylor swift, zoey deschannel,yg sekarang hot bangett, eh dlunya tuh juga biasa-biasa aja, ga secantik sekarang.Lalu sekarang  apa yg bisa kita simpulkan dari kejadian ini?

Ternyata eh ternyata cantik dan ganteng itu hanya merupakan fungsi waktu,bukan merupakan potret sesaat saat ini. Jadi ya, kalau kita merasa ga cantik dan ga ganteng saat ini, mudah-mudahan besok bisa tambah cantik dan ganteng , amiiin hhe,(sudah banyak kn cntohnya yg bisa seperti itu), dan kalau kita merasa cantik dan ganteng sekarang, ya biasa biasa ajalah, karena boleh jadi besok-besok kita terlihat sebaliknya, haha.

Namun sebenarnya , pembahasan di atas belum lengkap kalau belum membahas fungsi yang kedua, yaitu cantik dan ganteng ditinjau dari segi fungsi relativitas, ntar akan dibahas di tulisan selanjutnya ,sekarang gini dulu

Bersambung...






Jumat, 29 Agustus 2014

IQRA

Dulu, guru saya sering bilang selama hidup tuh mesti banyak-banyak membaca. “Membaca” di sini artinya luas,kata pak guru  saya itu, dia  mengartikannya dengan proses berpikir, mempertanyakan sesuatu hal, kejadian alam,sejarah yang intinya sih semakin mampu membuat kita berpikir lebih objektif. Caranya banyak, bisa dengan membaca  buku yg berkualitas,koran,mendengarkan orang, jalan-jalan,dll.

Contoh misal dengan membaca buku critical thinkingnya gregory bassham, kita diajarkan metode berpikir kritis, yang efeknya membuat saringan informasi kita lebih handal, dan dapat lebih membedakan mana informasi yang valid apa tidak.

Lalu dengan membaca koran misalnya,kita jadi tau lebih detail kenapa pemerintah menaikkan harga bbm,yg secara jangka pendek mungkin membuat rakyat kecil susah, namun dalam jangka panjang, justru akan ada banyak program pengentasan kemiskinan yg dpt dilakukan dari penghematan dana subsidi bbm ini. Nah dengan tahu hal ini, kita jadi berpikir dua kali untuk ngata2in pemerintah, dan juga menghindari melakukan demo yang malah membuat macet jalan.

Contoh lagi misal isac newton, melalui proses berpikir dan merenung,dia menemukan bahwa di bumi ini tuh ada hukum gravitasi, walau bukan berarti gravitasinya baru muncul setelah  newton mengemukakan teorinya, hukum alam gravitasinya sih sdh ada sejak dulu, tapi newton inilah yang menyadari adanya hukum alam tersebut dan dapat menuliskannya secara sistematis. Efeknya, teknologi saat ini pun tidak akan ada tanpa adanya pengetahuan tentang hukum alam tersebut.

Lalu dengan kita membaca data statistik( ada di website BPS, dan memang dipublikasikan untuk umum,syang kalau tdk di baca) , kita bisa tau nih secara presisi berapa banyak orang yg misalkan putus sekolah di negeri ini, berapa bnyak yg bisa mendapat akses air bersih, berapa banyak orang yg pendapatannya sebulan ternyata sama dengan duit jajan kita seminggu,berapa banyak orang yg kelahirannya cacat, berapa banyak anak yg tidak mendapatkan imunisasi ketika kecil. Efeknya, tentu saja kita bisa lebih berempati ke sesama,ga menghakimi dan ga petantang petenteng.

Untuk yg muslim, misal dengan membaca kitab suci yg di dalamnya ada cerita-cerita kaum terdahulu, memaknai kejadian alam,melakukan proses tafakkur seperti yg dilakukan Nabi Ibrahim AS. Proses tafakkur ini penting,banyak contoh di mana kita bisa lihat  bagaimana seorang yg tadinya bukan seorang muslim, lalu dia menjadi muslim melalui proses berpikir,justru akhlaknya lebih baik daripada kita yg muslim dari lahir. intinya sih bagaimana yg kita baca menuntun kita ke suatu pemahaman  bahwa semua ini ada yg menciptakan( ini proses baca yang paling keren menurut saya sekaligus mungkin paling sulit). Efeknya, keimanan pada Allah akan meningkat, kalu sudah begitu, otomatis kualitas sholat, amal, dan taqwa juga pasti akan meningkat.

“Membaca” ini adalah proses awal dalam segala aktivitas di hidup ini, tahapan selanjutnya yang tidak kalah penting  dari membaca adalah i m p l e m e n t a s i,m e n g a m a l k a n, m e  m b i a s a k a n,nah ini dia nih yg paling sssuuuliiit benjeet, kalau dihitung secara statistik head to head pertandingan antara  implementasi  vs malasdanmenunda  selama kita hidup, yakin pasti malasdanmenunda yg lebih banyak menang deh , hhaha.Karena itu harus saling ngasih support, saya ngasih supportnya lewat tulisan saja ya, haha.

Gitu dlu deh, semoga bermanfaat, IQRA.

 Bandung, 29 Agustus 2014






Jumat, 08 Agustus 2014

Maafkan kami kawan..


Kau yang selalu bilang kau adalah wong cilik
Kau yang selalu bilang kau ingin diperhatikan
Kau yang tinggal di kawasan kumuh, bantaran kali
Kau yang selalu digusur satpol pp, kau yang menangis ketika rumahmu direlokasi
Kau yang  meminta kenaikan gaji di gedung dpr
Kau yang datang ke ibukota mengadu nasib
Maafkanlah kami kawan

Kau dan aku mungkin hidup dalam bumi yg sama, tapi dalam dunia yg berbeda
Aku tak bisa meminta di mana aku dilahirkan
Aku pun tak bisa meminta siapa kedua orang tuaku
Begitu pun juga kau
Kau keras kepala kulihat di media,kau keras kepala walau melanggar peraturan
Tapi itu mungkin kau lakukan hanya untuk hidup yang lebih baik
Maafkanlah kami kawan

Apa aku akan begitu juga kalau berada di posisimu?
Aku tau kau mungkin tidak pernah minum susu segar 3 kali sehari
Mungkin tidak selalu makan kenyang 3 kali sehari atau berlebih
tidak selali mendapat pendidikan tinggi, bahkan putus sekolah
Karena itu, maafkanlah kami kawan

Maafkan kami,yang mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan tinggi
Maafkan kami, pemuda pemuda yang malas ini
Maafkan kami, yang hanya peduli mau jadi apa nanti, mau punya apa saja
Yang hanya peduli esok mau jadi apa di mata orang
Maafkan kami yang hanya mengkritik kau dan pemerintah
Tapi tanpa keinginan memperbaiki dari dalam
Maafkanlah kami kawan, yang kadang tidak peduli padamu


08 Agustus 2014



Rabu, 06 Agustus 2014

Dua Hal ini agar diingat

Untuk yang muslim yaa

Dalam agama, seluruh aktivitas kita di nilai dari dua hal, yang pertama adalah niat dan yang kedua adalah cara kita melakukannya. Niat yg dinilai adalah niat karena Allah SWT dan cara kita melakukannya harus sesuai prinsip Al-Qur’an dan sesuai dengan cara Rasulullah. Salah satu saja dari kedua hal itu tidak terpenuhi , maka mungkin amal tersebut kurang atau tidak ada nilainya.

Pertama,Mengenai niat, mungkin tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT dan dirinya sendiri, apakah niat nya itu benar-benar tulus karena Allah atau tidak.Toh , siapa sih yang benar-benar tau isi hati seseorang. Karena itu, mungkin sebaiknya tidak usah mengatakan secara gamblang bahwa seseorang itu hanya melakukan pencitraan, riya, ingin dipuji walaupun yang kita lihat mungkin seperti itu. Kayak kita semua tidak pernah saja melakukan pencitraan.

Rasulullah pernah mengingatkan bahwa riya, syirik kecil (pencitraan) itu perumpamaannya persis bagaikan semut hitam kecil yang merayap di kegelapan malam,sangat sulit dideteksi dan sangat tersembunyi, karena itu tidak usahlah kita mengurusi niat orang lain(baca: ngatain orang pencitraan),toh niat kita sendiri juga butuh untuk diurusi, dan niat ini memang butuh ditata, dikoreksi sepanjang hayat. Karena banyak sekali  yg bisa mengintervensi niat yang tulus, misal wanita/pria yg kita taksir, ilmu yg kita banggakan, harta, golongan/organisasi ,teman dll.

Kedua, mengenai cara dalam beramal.Dalam beramal, caranya harus sesuai dengan yang dicontohkan rasulullah,apakah itu sholat, mengaji, belajar, bekerja, dll.Karena walaupun ikhlas tapi salah caranya,maka amalnya tidak bernilai. Dengan mengetahui hal ini, kita bisa terhindar dari pemikiran seperti “ah , yang penting Allah tau niat saya baik” –tapi tanpa berusaha mencari ilmunya apakah sesuai yang dicontohkan atau tidak.

Lalu, karena kita hidup berbeda zaman dengan rasulullah, dan tidak langsung melihat apa yg dilakukan rasulullah sehari-hari, maka penting untuk kita mempelajari al-qur’an, hadits, menelusuri redaksinya shahih apa tidak. Oleh sebab itu pula, seharusnya kita tidak boleh anti kritik dan anti nasihat, karena kita manusia tempatnya salah dan lupa,karena itu pula Allah menyuruh kita saling mengingatkan. Karena kan sayang sekali kalau kita mengira amalan kita diterima karena niat kita tulus karena Allah padahal sebenarnya tidak hanya karena salah caranya.

Nah, dengan selalu ingat dua hal tersebut, minimal mungkin kita bisa lebih berhati-hati dalam melangkah di kehidupan sehari-hari..

06 Agustus 2014

© Free Like a Swallow 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis