Minggu, 24 November 2013
*Pentingnya melihat dunia dan membaca buku
Bambang, yang asli jawa, tinggal di rumah yang penuh lemah-lembut, di lingkungan yang berbicara halus, akan kaget sekali saat datang ke Sumatera sana. Takjub melihat orang bicara teriak-teriak, apakah mereka ini sedang marah? Sedang bertengkar? Ya ampun, ternyata mereka sedang bergurau, tertawa satu sama lain.
Itulah salah-satu gunanya pergi melihat dunia. Agar kita tahu, begitu banyak ragam kehidupan. Belajar. Lantas paham. Bukan hanya terkungkung dengan pemahaman versi kita saja. Saya seringkali menemukan kesalahpahaman simpel karena orang2 tidak tahu, tidak paham. Yang parahnya lagi, orang2 ini berani sekali menarik kesimpulan, membabi-buta, padahal nyatanya tidak.
Bambang, yang tidak pernah membaca buku2, malas membaca tulisan2, maka akan kaget sekali saat membaca sebuah buku yang didesain penuh simbol2, atau penuh kalimat2 dgn gaya bahasa berbeda, atau penuh kalimat2 lugas dan tegas. Takjub. Apakah tulisan ini sedang marah2? Yang nulis sedang jengkel? Ya ampun, ternyata maksudnya bukan itu, ternyata tulisan ini justeru sedang santai, sedang begurau.
Itulah juga salah-satu gunanya banyak2 membaca buku. Agar kita tahu, ada banyak ragam tulisan. Belajar. Lantas paham. Bukan hanya terkungkung atas penilaian diri sendiri yang amat terbatas. Saya lebih banyak lagi menemukan kesalahpahaman jenis ini, simpel karena yang membaca tidak tahu. Yang parahnya, orang2 ini cepat sekali menarik kesimpulan, padahal nyatanya tidak sama sekali, orang2 lain justeru berpikir sebaliknya.
Maka, ayo, mari melihat dunia--benar2 melihat dunia. Mari membaca buku--benar2 membaca buku. Tidak pernah merasa cukup. Selalu ingin lagi dan lagi.
*Repost dari page fb bang darwis tere liye
Labels:
Repost
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar