“Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang menciptakan”
Kira-kira seperti itulah
penggalan ayat Al-qur’an yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
ketika sedang menyendiri di gua hira. Lalu , pertanyaannya sekarang adalah,
kenapa? Kenapa ayat ini yang pertama kali diturunkan. Kenapa perintah “bacalah”
ini yang pertama kali disampaikan kepada Nabi Muhammad?
Kira-kira ini beberapa pemikiran
dari beberapa sumber yang sudah saya baca, karena menurut saya akan lebih baik bila
disampaikan daripada tidak, maka akan coba saya sampaikan
Oke, jadi mengapa kita harus
membaca? Jadi landasan teori yang pertama adalah hidup ini pilihan, ya pilihan,
itu adalah salah satu anugrah Tuhan , kita semua dianugrahi kemampuan untuk
memilih, kita punya kehendak bebas untuk melakukan apa yang kita suka, jadi,
Tuhan tidak memperlakukan kita seperti bidak catur.
Lalu apa sih hal yang selalu
berhubungan dengan kata “pilihan”? ya, itu adalah “keputusan”. Hidup kita ini selalu berdasarkan
keputusan-keputusan yang kita buat sendiri.contoh kecilnya misal kita tau besok
ada kuliah pagi jam setengah tujuh , namun pada malam hari ada permainan video
game yang sangat seru menunggu untuk dimainkan. Apa yang akan kita lakukan? Apakah
kita akan memilih begadang atau tidur? Tentu
saja itu terserah kita, itu adalah contoh kecil dari sebuah keputusan.
Lalu apa yang mendasari
keputusan-keputusan yang kita buat? Tentu saja hal tersebut adalah ilmu dan
pengetahuan. Keputusan-keputusan yang kita buat pasti tidak semua berbuah
manis, beberapa mungkin ada yang berbuah kegagalan. Jadi, ini adalah salah satu
maksud agar kita terus membaca, terus belajar,Agar keputusan-keputusan yang
kita buat dalam hidup lebih akurat,lebih tepat dan lebih objektif.
Lalu bagaimana agar kita
objektif, agar sudut pandang kita lebih luas? Yang paling mudah mungkin dengan
membaca buku dari berbaga segi keilmuan, namun “membaca” menurut saya,bisa juga
dengan mendengarkan pengalaman dan nasihat orang, dan yang paling asik mungkin
jalan-jalan,pergi ke berbagai tempat,
berbaur, mengobrol dengan masyarakat setempat.Saya rasa pemimpin yang baik pun
adalah yang biasa merakyat, berbaur, karena bagaimana mungkin dia bisa mengambil
keputusan yang bijak jikalau haya tau
dari media, jikalau dia tiak pernah
melihat kondisi rakyatnya secara langsung.Ya, kira-kira itu beberapa caranya.
Oh ya, satu lagi jikalau kita mau objektif, tentu saja harus menyesuaikan
dengan hukum-hukum alam yang berlaku.
Ya, hukum alam,jadi begini,kita
memang dianugrahi Tuhan berupa kehendak bebas untuk melakukan apa yang kita
suka, namun yang harus diingat adalah kita tidak bisa memilih resiko atas apa
yang telah kita perbuat. Kenapa begitu? Karena di dunia ini ada hukum-hukum
alam, hukum-hukum universal yang diciptakan Tuhan yang tidak bisa kita ubah.
Nah, mungkin itulah tugas kita sebagai manusia,terus “membaca” hukum-hukum alam
yang ada , menyesuaikan dengan keputusan-keputusan kita agar tidak
melanggarnya, biar apa? Tentu saja agar hidup kita lebih mudah dengan tidak
melanggar hukum-hukum alam tersebut.
Oh ya,tapi bagaimana kita tahu
bahwa hukum-hukum itu,aturan-aturan itu
benar apa tidak?akurat atau tidak, seorang senior dulu pernah memberi tahu saya
jangan langsung menelan bulat-bulat hukum-hukum, aturan-aturan,apalagi yang
dibuat oleh manusa, selalu pikir kenapa aturan itu dibuat, telaah dua kali,
sebelum mengambil keputusan. Kalau soal benar atau tidak, menurut saya yang
paling baik adalah kembali ke kepercayaan inti kita masing-masing. Kepercayaan
inti di sini adalah agama.Kalau yang muslim ,tentunya kepercayaan intinya
adalah kepada Allah melalui Al-qur’an dan hadits. Jadi, berapapun banyak buku, literatur
yang kita baca,kita harus puya “saringan” untuk menyaring informasi-informasi
tersebut yang apakah sesuai dengan kepercayaan inti kita.
Jadi itu, menurut saya beberapa
alasan mengapa kita harus “membaca”, dan lagipula "membaca" juga seakan memenuhi dahaga akan keingintahuan kita,dan yang paling penting "bagaimana" dengan membaca kita dapat menjadi lebih heppy dalam hidup
dan salah satu yang paling mudah yang bisa kita lakukan saat ini mungkin dengan membaca buku.
dan salah satu yang paling mudah yang bisa kita lakukan saat ini mungkin dengan membaca buku.
Berikut ada quotes yang bagus yang
saya ambil dari page fb-nya bang tere liye
“Bacalah 10 buku, maka kita akan
tiba-tiba merasa sok tahu dan merasa paling pintar. Tapi tahan dulu sok
tahunya....
Bacalah 50 buku, maka sok
tahu-nya akan mulai berkurang, meski tetap merasa lebih pintar. Tapi juga tetap
tahan dulu....
Bacalah 100 buku, maka sok
tahu-nya semakin berkurang, pun merasa pintarnya. Tapi tetap tahan dulu....
Bacalah 500 buku, maka kita akan
menghela nafas panjang, ternyata semakin banyak saja yang tidak kita tahu,
semakin merasa belum ada apa-apanya....
Bacalah 1000 buku, dstnya”
Yaa, ga harus buku sih , baca apa
sajalah yang bisa dibaca
*firman fakhri
Bandung, 31 Oktober
0 comments:
Posting Komentar