Kenapa kita harus saling
mengingatkan ? pertama yang semua orang juga pasti tahu sih demi kebaikan, demi
kebenaran. Yang kedua alasannya adalah karena itu adalah perintah agama, dan
dalam agama disebutkan sangat merugi orang
yg beriman dan beramal namun tidak saling memperingatkan atau lebih tepatnya
dia tau yang benar namun tidak peduli.Yang ketiga karena mood orang biasanya
naik turun, entah karena ada masalah atau apa,dan pastinya butuh support.
Lalu saling mengingatkan itu sbnarnya
yg seperti apa sih? Yang pertama, ya itu, mengingatkan dalam hal yg baik dan
benar, bagi orang yg beragama, acuannya mungkin bisa kitab suci agama masing2.
Yang kedua, kalau kata teman saya, saling berbagi ilmu juga adalah salah satu
bentuk saling mengingatkan. Contohnya, misalnya kita tahu cara2 yang tepat
(tips2) dalam mengerjakan sesuatu dengan efektif dan efisien, maka sebaiknya
kita sling berbagi, Kenapa eh kenapa? Karena hal tersebut berpotensi untuk
membuat dunia dan sekitrnya menjadi lebih baik daripada di simpan sendiri,daripada
tidak berbagi sama sekali.
Lalu bagaimana caranya saling
mengingatkan, caranya adalah dengan mengkomunikasikannya, lewat apa? Yang paling
sering pastinya lewat lisan. Yang kedua di zaman modern seperti ini , mungkin
bisa dengan membuat buku atau melalui dunia maya.
Lalu bagaimana etika saling
mengingatkan yang benar? Kalau bagi sang pengingat pertama tentu saja dia juga
harus berusaha tindakannya sekonsisten
mungkin dengan ucapannya. Dan ini susah2 gampang.gampang2 susah. Dan kalau
kepleset dikit pasti dicecer macem2.Yang kedua bagi sang pengingat jangan
berkoar2 hanya Karena ingin kelihatan keren saja,karena ingin terlihat lebih
superior, lebih dominan,berkoar2lah dari dalam hati, karena memang peduli, karena
memang cinta,karena memang ajaran agama.
Kalau bagi yang diingatkan
biasanya sih seringnya begini “duh itu ga semudah omonganlo “, boleh kah
seperti ini, saya ga tau jwaban pastinya, namun yang harus disadari adalah
teori ya teori , tindakan ya tindakan, itu dua hal yang berbeda. Namun saling
melengkapi.dan tentu saja hasil itu dicapai lewat tindakan,dan biasanya
tindakan bermula dari teori, masalahnya teori orang berbeda beda, dan
barangkali saja dari teori-teori itu ada yg benar , cocok dengan kita.jadi
lebih baik yaa terima aja nasihat2 orang, apalagi orang yg lebih tua, yang
pengalamannya lebih banyak daripada kita.Toh, yang menentukan tindakan2 kita
juga diri kita sendiri, jadi ya dengarkan saja, daripada bilang itu “ga semudah
omongan lo”, kyanya gimana gituuu.lebihmemicu konflik.
Yang kedua bagi yang diingatkan
biasanya bilang “ah ngomong doang lo”, itu terjadi kalau biasanya dia melihat
si pengingat ga konsisten omongannya. Memang sih benar, bahkan Tuhan pun membenci
orang yg ngomong doang.Namun teringat pesan guru smp saya, biasakanlah berpikir
seperti ini dulu, pikir kalau si pengingat itu mungkin benar2 peduli sama kita,
bener2 sayang sama kita, walaupun dia ga konsisten.yang kedua ingat bahwa
mungkin kita ga tau apa yg sedang terjadi dalam hidupnya, siapa tau kan si
pengingat lagi banyak masalah hidup, lagi sedih , dll,dsb yg menyebabkan dia ga
konsisten. Jadi, sebisa mungkin yaa jangan bilang dia “omong doang” kalo kita
ga benar2 paham tentang dia, ingatkan saja balik namun gantilah dengan kata2
yang lebih baik.biar ga memicu konflik.
*firmanfakhri
18 Oktober 2013
0 comments:
Posting Komentar