Jumat, 18 Oktober 2013

Soal saling mengingatkan


Kenapa kita harus saling mengingatkan ? pertama yang  semua  orang juga pasti tahu sih demi kebaikan, demi kebenaran. Yang kedua alasannya adalah karena itu adalah perintah agama, dan dalam agama disebutkan sangat merugi  orang yg beriman dan beramal namun tidak saling memperingatkan atau lebih tepatnya dia tau yang benar namun tidak peduli.Yang ketiga karena mood orang biasanya naik turun, entah karena ada masalah atau apa,dan pastinya  butuh support.

Lalu saling mengingatkan itu sbnarnya yg seperti apa sih? Yang pertama, ya itu, mengingatkan dalam hal yg baik dan benar, bagi orang yg beragama, acuannya mungkin bisa kitab suci agama masing2. Yang kedua, kalau kata teman saya, saling berbagi ilmu juga adalah salah satu bentuk saling mengingatkan. Contohnya, misalnya kita tahu cara2 yang tepat (tips2) dalam mengerjakan sesuatu dengan efektif dan efisien, maka sebaiknya kita sling berbagi, Kenapa eh kenapa? Karena hal tersebut berpotensi untuk membuat dunia dan sekitrnya menjadi lebih baik daripada di simpan sendiri,daripada tidak berbagi sama sekali.

Lalu bagaimana caranya saling mengingatkan, caranya adalah dengan mengkomunikasikannya, lewat apa? Yang paling sering pastinya lewat lisan. Yang kedua di zaman modern seperti ini , mungkin bisa dengan membuat buku atau melalui dunia maya.

Lalu bagaimana etika saling mengingatkan yang benar? Kalau bagi sang pengingat pertama tentu saja dia juga harus berusaha  tindakannya sekonsisten mungkin dengan ucapannya. Dan ini susah2 gampang.gampang2 susah. Dan kalau kepleset dikit pasti dicecer macem2.Yang kedua bagi sang pengingat jangan berkoar2 hanya Karena ingin kelihatan keren saja,karena ingin terlihat lebih superior, lebih dominan,berkoar2lah dari dalam hati, karena memang peduli, karena memang cinta,karena memang ajaran agama. 

Kalau bagi yang diingatkan biasanya sih seringnya begini “duh itu ga semudah omonganlo “, boleh kah seperti ini, saya ga tau jwaban pastinya, namun yang harus disadari adalah teori ya teori , tindakan ya tindakan, itu dua hal yang berbeda. Namun saling melengkapi.dan tentu saja hasil itu dicapai lewat tindakan,dan biasanya tindakan bermula dari teori, masalahnya teori orang berbeda beda, dan barangkali saja dari teori-teori itu ada yg benar , cocok dengan kita.jadi lebih baik yaa terima aja nasihat2 orang, apalagi orang yg lebih tua, yang pengalamannya lebih banyak daripada kita.Toh, yang menentukan tindakan2 kita juga diri kita sendiri, jadi ya dengarkan saja, daripada bilang itu “ga semudah omongan lo”, kyanya gimana gituuu.lebihmemicu konflik.

Yang kedua bagi yang diingatkan biasanya bilang “ah ngomong doang lo”, itu terjadi kalau biasanya dia melihat si pengingat ga konsisten omongannya. Memang sih benar, bahkan Tuhan pun membenci orang yg ngomong doang.Namun teringat pesan guru smp saya, biasakanlah berpikir seperti ini dulu, pikir kalau si pengingat itu mungkin benar2 peduli sama kita, bener2 sayang sama kita, walaupun dia ga konsisten.yang kedua ingat bahwa mungkin kita ga tau apa yg sedang terjadi dalam hidupnya, siapa tau kan si pengingat lagi banyak masalah hidup, lagi sedih , dll,dsb yg menyebabkan dia ga konsisten. Jadi, sebisa mungkin yaa jangan bilang dia “omong doang” kalo kita ga benar2 paham tentang dia, ingatkan saja balik namun gantilah dengan kata2 yang lebih baik.biar ga memicu konflik.

Terakhir, juga jangan berprsangka buruk terhadap orang2 yang bilang kita “ngomong doang”, barangkali dia emang benar2 peduli sama kita namun caranya yaa memang seperti itu. Terakhir bin terakhir, mengingat salah satu nasihat senior saya, lebih baik berkoar2 tapi salah daripada diem sama sekali. Berkoar2 nya ga harus selalu lewat mulut, kalo belum mampu,lewat tulisan atau apa juga boleeh.

*firmanfakhri 
18 Oktober 2013

0 comments:

Posting Komentar

© Free Like a Swallow 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis