Kamis, 10 Oktober 2013

Catatan Perjalanan-Desa Gedung Batin


Sekelompok orang yang melakukan sebuah perjalanan mungkin memiliki pemahaman  yang berbeda-beda satu sama lain mengenai makna perjalanan yang sedang mereka lakukan tersebut. Setidaknya, itulah pikirku saat aku sedang duduk di bangku di buritan kapal,ditemani angin yang berhembus kencang  sambil melihat teman-teman seperjalananku yang juga sedang melepas lelah. Aku melihat arlojiku,waktu menunjukkan pukul 3 dini hari.Kapal ini sekitar satu jam lagi akan berlabuh di pelabuhan bakaheuni, Lampung. Cepat sekali waktu berlalu..,gumamku. Sambil menunggu kapal ini berlabuh,aku pun menikmati suasana laut di malam hari.

Kira-kira 9 jam yang lalu kami ber tiga belas orang masih berada di sekretariat astacala,sebuah organisasi perhimpunan mahasiswa pecinta alam di IT Telkom.mempersiapkan segala sesuatunya untuk keberangkatan kami. Keberangkatan ini adalah dalam rangka kegiatan “perjalanan wajib angkatan lembah hujan”. Tujuan perjalanan kali ini adalah untuk penelitian antropologi sosial budaya , tempatnya adalah di desa gedung batin, kabupaten waykanan, Lampung. Sebuah tanah baru yang belum pernah kujajaki sebelumnya, tanah Sumatra.

Kami berangkat dari terminal leuwi panjang sekitar pukul 19.00 WIB .Kira kami menghabiskan waktu sekitar 5 jam untuk menempuh perjalanan dari bandung sampai pelabuhan merak,dan dilanjutkan naik kapal laut untuk menuju pelabuhan bakaheuni. Sekitar pukul 4 pagi kapal yang kami tumpangi ini berlabuh di bakaheuni. Sejarah pun tercipta setidaknya bagi diriku sendiri, waktu langkah kakiku menapak ke daratan. Sebuah langkah baru akan mengukirkan pengalaman baru ,dan juga cerita baru,pikirku. Setelah sampai di bakaheuni ,kami melepas lelah sejenak,adzan shubuh pun berkumandang, kami pun sejenak melupakan semua aktivitas  dunia kami dan melaksanakan ibadah sholat shubuh.

Setelah beribadah,kami bertiga belas melanjutkan perjalanan ke terminal rajabasa.Selama hampir 2,5 jam aku tertidur dalam bis yang ber Ac itu.Sekitar pukul 08.00 ,kami sampai di terminal rajabasa.Ketika turun dari bis, kami serentak dikerubungi oleh kenek-kenek terminal menanyakan mau ke mana tujuan kami. Tapi kami pun hanya melewatkan mereka sambil sekilas menjawab pertanyaannya “kita mau nyantai dulu mas, mau cari makan dulu”. Setelah makan, kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju pertigaan gunung katun. Hampir sekitar 4 jam waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pertigaan gunung katun. Suasana sepanjang perjalanan kami tetap ceria, ditemani matahari yang sangat terik dan juga debu-debu yang masuk melalui sela-sela jendela. Yah walaupun sangat panas,kami tetap menikmatinya sampai akhirnya kita tiba di pertigaan gunung katun. Dari pertigaan gunung katun kami melanjutkan ke desa gedung batin,titik end point perjalanan kami.

Desa gedung Batin, setelah memasuki wilayah desa ini, kami langsung disambut oleh beberapa anak kecil yang kelihatannya sangt senang melihat kedatangan kami,kami pun juga merasa sangat senang melihat anak-anak kecil yang luci itu.Di Desa gdung batin kami langsung menuju ke rumah ibu devi, ibu lurah di desa gedung batin. Rencananya kami memang akan menginap selama seminggu di rumah ibu devi. Rumah gedong yang sudah tua namun terlihat lebih bagus daripada rumah-rumah gedong di sekitarnya.hari pertama kami habiskan dengan bersosialisasi dengan warga gedung batin, mulai dari ngbrol2 santai sambil menikmati suasana desa dengan ditemani secangkir kopi hangat,lalu ada juga yang bermain bulutangkis brsama warga, dan juga bermain bola bersama anak-anak kecil,terakhir beberapa dari kami mandi di sungai di desa tersebut.


Dua hari berikutya, kami gunakan untuk penelitian antropologi sosial mengenai adat gedung batin, sejarah, kependudukan, mata pencaharian dll. Kami bertiga belas dibagi menjadi tiga kelompok dan menyebar dengan poin-poin pertanyaan yang sudah kami siapkan.Yah selama dua hari itu dari tiap kelompok memang mempunyai cerita masing-masing yang menarik selama wawancara mereka.tapi akan terlalu panjang kalau diceritakan di sini.Hari ketiga kami gunakan untuk pengabdian masyarakat dengan cara mengajar anak-anak kelas 4 SD di sekolah di sekitar desa gdung batin.Materi yang diajarkan adalah mengenai mimpi dan cita-cita.

Karena besok kami sudah harus pulang, maka di malam hari ketiga kami gunakan untuk bersosialisasi dengan warga sekalian pamitan. Kami juga mengucapkan terima kasih karena sudah menerima kami dengan baik selama 4 hari ini. Setelah bersosialsasi, kami nongkrong2 di luar melihat pemandangan bintang yang indah. Aku sangat jarang melihat pemandangan bintang seperti ini, sungguh night view yang bisa membuat hati tentram jika melihatnya. Aku pun berbaring di atas rerumputan di halaman rumah yang kami tinggali,pikiranku pun kembali melayang.Apa arti sebuah perjalanan? Untuk apa orang melakukan sebuah perjalanan. Ada orang yang ingin melupakan semua masalahnya dengan pergi ke pantai dan berteriak sepuasnya,melepas stressnya dengan pergi ke gunung ,aku pribadi,yang ku yakini saat ini dengan melakukin perjalanan, kita bisa mendapat inspirasi baru,cerita baru,pengalaman baru dan yang paling penting kita bisa mencari tanda-tanda kebesaran Tuhan di alam ini. 

*Firman Fakhri 
Tulisan lama, 2 Maret 2013

0 comments:

Posting Komentar

© Free Like a Swallow 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis