Sekelompok orang
yang melakukan sebuah perjalanan mungkin memiliki pemahaman yang berbeda-beda satu sama lain mengenai
makna perjalanan yang sedang mereka lakukan tersebut. Setidaknya, itulah
pikirku saat aku sedang duduk di bangku di buritan kapal,ditemani angin yang
berhembus kencang sambil melihat
teman-teman seperjalananku yang juga sedang melepas lelah. Aku melihat
arlojiku,waktu menunjukkan pukul 3 dini hari.Kapal ini sekitar satu jam lagi akan
berlabuh di pelabuhan bakaheuni, Lampung. Cepat sekali waktu berlalu..,gumamku.
Sambil menunggu kapal ini berlabuh,aku pun menikmati suasana laut di malam
hari.
Kira-kira 9 jam
yang lalu kami ber tiga belas orang masih berada di sekretariat astacala,sebuah
organisasi perhimpunan mahasiswa pecinta alam di IT Telkom.mempersiapkan segala
sesuatunya untuk keberangkatan kami. Keberangkatan ini adalah dalam rangka
kegiatan “perjalanan wajib angkatan lembah hujan”. Tujuan perjalanan kali ini
adalah untuk penelitian antropologi sosial budaya , tempatnya adalah di desa
gedung batin, kabupaten waykanan, Lampung. Sebuah tanah baru yang belum pernah
kujajaki sebelumnya, tanah Sumatra.
Kami berangkat dari
terminal leuwi panjang sekitar pukul 19.00 WIB .Kira kami menghabiskan waktu
sekitar 5 jam untuk menempuh perjalanan dari bandung sampai pelabuhan merak,dan
dilanjutkan naik kapal laut untuk menuju pelabuhan bakaheuni. Sekitar pukul 4
pagi kapal yang kami tumpangi ini berlabuh di bakaheuni. Sejarah pun tercipta
setidaknya bagi diriku sendiri, waktu langkah kakiku menapak ke daratan. Sebuah
langkah baru akan mengukirkan pengalaman baru ,dan juga cerita baru,pikirku.
Setelah sampai di bakaheuni ,kami melepas lelah sejenak,adzan shubuh pun
berkumandang, kami pun sejenak melupakan semua aktivitas dunia kami dan melaksanakan ibadah sholat
shubuh.
Setelah
beribadah,kami bertiga belas melanjutkan perjalanan ke terminal rajabasa.Selama
hampir 2,5 jam aku tertidur dalam bis yang ber Ac itu.Sekitar pukul 08.00 ,kami
sampai di terminal rajabasa.Ketika turun dari bis, kami serentak dikerubungi
oleh kenek-kenek terminal menanyakan mau ke mana tujuan kami. Tapi kami pun
hanya melewatkan mereka sambil sekilas menjawab pertanyaannya “kita mau nyantai
dulu mas, mau cari makan dulu”. Setelah makan, kami pun melanjutkan perjalanan
kami menuju pertigaan gunung katun. Hampir sekitar 4 jam waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai pertigaan gunung katun. Suasana sepanjang perjalanan kami tetap
ceria, ditemani matahari yang sangat terik dan juga debu-debu yang masuk
melalui sela-sela jendela. Yah walaupun sangat panas,kami tetap menikmatinya
sampai akhirnya kita tiba di pertigaan gunung katun. Dari pertigaan gunung
katun kami melanjutkan ke desa gedung batin,titik end point perjalanan kami.
Desa gedung Batin,
setelah memasuki wilayah desa ini, kami langsung disambut oleh beberapa anak
kecil yang kelihatannya sangt senang melihat kedatangan kami,kami pun juga
merasa sangat senang melihat anak-anak kecil yang luci itu.Di Desa gdung batin
kami langsung menuju ke rumah ibu devi, ibu lurah di desa gedung batin.
Rencananya kami memang akan menginap selama seminggu di rumah ibu devi. Rumah
gedong yang sudah tua namun terlihat lebih bagus daripada rumah-rumah gedong di
sekitarnya.hari pertama kami habiskan dengan bersosialisasi dengan warga gedung
batin, mulai dari ngbrol2 santai sambil menikmati suasana desa dengan ditemani
secangkir kopi hangat,lalu ada juga yang bermain bulutangkis brsama warga, dan
juga bermain bola bersama anak-anak kecil,terakhir beberapa dari kami mandi di
sungai di desa tersebut.
Dua hari berikutya,
kami gunakan untuk penelitian antropologi sosial mengenai adat gedung batin,
sejarah, kependudukan, mata pencaharian dll. Kami bertiga belas dibagi
menjadi tiga kelompok dan menyebar
dengan poin-poin pertanyaan yang sudah kami siapkan.Yah selama dua hari itu
dari tiap kelompok memang mempunyai cerita masing-masing yang menarik selama
wawancara mereka.tapi akan terlalu panjang kalau diceritakan di sini.Hari
ketiga kami gunakan untuk pengabdian masyarakat dengan cara mengajar anak-anak
kelas 4 SD di sekolah di sekitar desa gdung batin.Materi yang diajarkan adalah
mengenai mimpi dan cita-cita.
Karena besok kami sudah harus pulang, maka di malam hari ketiga kami
gunakan untuk bersosialisasi dengan warga sekalian pamitan. Kami juga
mengucapkan terima kasih karena sudah menerima kami dengan baik selama 4 hari
ini. Setelah bersosialsasi, kami nongkrong2 di luar melihat pemandangan bintang
yang indah. Aku sangat jarang melihat pemandangan bintang seperti ini, sungguh
night view yang bisa membuat hati tentram jika melihatnya. Aku pun berbaring di
atas rerumputan di halaman rumah yang kami tinggali,pikiranku pun kembali
melayang.Apa arti sebuah perjalanan? Untuk apa orang melakukan sebuah perjalanan.
Ada orang yang ingin melupakan semua masalahnya dengan pergi ke pantai dan
berteriak sepuasnya,melepas stressnya dengan pergi ke gunung ,aku pribadi,yang
ku yakini saat ini dengan melakukin perjalanan, kita bisa mendapat inspirasi
baru,cerita baru,pengalaman baru dan yang paling penting kita bisa mencari
tanda-tanda kebesaran Tuhan di alam ini.
*Firman Fakhri
Tulisan lama, 2 Maret 2013
0 comments:
Posting Komentar