Kamis, 10 Oktober 2013

Catatan Perjalanan

Mengenang Cerita dua tahun yang lalu..

Catatan Perjalanan Kelompok 2 Diklan GH & SAR Angkatan Angin Puncak

Koordinat puncak 107˚37’00’’ BT; 07˚08’58’’ LS, titik di peta yang bernama Gn. Puncakbesar itu adalah tempat yang ingin dituju oleh empat orang Anggota muda Astacala angkatan Angin puncak,yaitu ilfan, adit, galih, dan saya sendiri, firman. Tujuan kami menuju ke Gn. Puncakbesar adalah dalam rangka kegiatan pendidikan lanjut gunung hutan dan SAR sebagai salah satu syarat untuk menjadi anggota penuh astacala. Dalam pendidikan lanjut kali ini, selain mendapat materi gunung hutan dan SAR, kami juga belajar bagaimana merancang perjalanan, membuat rancangan operasional, dan manajemen perjalanan yang baik. Kali ini kami, kelompok 2 tim GH, merencanakan untuk menuju puncakan gunung dengan ketinggian 2189 mdpl, Gn. Puncak besar.

Jam 8 pagi, Jumat ,14 oktober 2011, tim kami yang berjumlah 4 orang , dengan didampingi satu orang pendamping, yaitu wisnu, memulai perjalanan dari sekretariat astacala menuju titik awal yang telah kami tentukan sebelumnya, yaitu menuju desa tribaktimulya, mekarmurti.Pertama, Kami berjalan dari sekretariat Astacala menuju jalan radio palasari, dan dilanjutkan dengan naik angkutan umum yang biasa kami sebut elf untuk menuju desa tribakti mulya. Selama di dalam elf , kami banyak menghabiskan waktu untuk tidur-tiduran sejenak daripada bersenda gurau sebelum memulai perjalanan yang cukup panjang. Setelah kami turun dari elf ,kami melakukan orientasi dan kami bertanya kepada warga sekitar di mana letak desa tribaktimulya. Setelah sampai di desa tribakti mulya, kami pun menuju kantor kepala desa untuk mengurus perijinan.Waktu pun sudah mulai menunjukkan pukul 11.00 WIB, kami pun mencari masjid terdekat untuk menunaikan ibadah sholat jumat dilanjutkan makan siang dengan bekal yang telah kami bawa sebelumnya.

Setelah perut dan energi terisi kembali, kami pun melanjutkan perjalanan. Pertama , kami mulai melakukan orientasi dan mengeplot titik awal perjalanan kami. Setelah itu kami menghabiskan waktu cukup lama karena kami agak kesulitan untuk menemukan dimana titik awal punggungan yang akan kami tapaki yang telah kami rencanakan sebelumnya. Yah, mungkin karena ada beberapa titik di peta yang sudah tidak relevan dengan aslinya. Seperti punggungan yang akan kami tapaki ternyata sudah dijadikan ladang oleh warga. Setelah itu , kami pun kembali berjalan menapaki punggungan untuk menuju titik camp pertama yang telah kami plot sebelumnya di peta. Di awal perjalanan, kami banyak melihat ladang-ladang yang indah,petani-petani yang menanam bibit, dan view pemandangan alam yang indah dan terbentang luas. Hampir sekitar 4 jam waktu kami habiskan untuk berjalan dan beristirahat di sela-sela perjalanan itu, namun kami belum sampai juga pada titik camp pertama yg telah kami plot sebelumnya pada peta. Akhirnya, pada jam 16.30 kami menghentikan perjalanan dan segera mencari punggungan lebar sebagai tempat bermalam kami. Pada malam ini, setelah briefing dan evaluasi, kami berempat tidur bersama-sama dalam bivak flysheet.

Esok harinya, Sabtu, 15 Oktober 2011, setelah sarapan, kami pun mulai melanjutkan perjalanan untuk menuju titik camp ke 2. Karena pada hari kemarin kami belum juga sampai pada titik camp1 yang tela kami rencanakan sebelumnya, maka pada hari ini kami mempercepat gerakan kami untuk mengejar waktu dan target untuk sampai ke titik camp 2 sesuai dengan koordinat yg telah diplot sebelumnya. Titik camp 2 berada di sekitar puncakan 1989, Jalan yang kami lalui pun semakin lama semakin mulai menanjak. Di jalan yang kami lalui banyak terdapat ilalang-ilalang yang cukup tinggi, sehingga mau tidak mau kami pun harus mengeluarkan golok untuk menebas ilalang tersebut agar mempermudah kami berjalan. Tak terasa kami pun berjalan sudah cukup jauh, akhirnya kami sampai di puncakan 1989. Setelah melihat keadaan sekitar dan setelah kami berunding, akhirnya kami semua sepakat untuk mendirikan camp bivak alam di tempat ini walaupun bahan untuk bivak alamnya hanya sedikit dengan pertimbangan tertentu. Setelah bivak alam dan api jadi, kami pun makan malam, evaluasi dan briefing, dan sedikit ngobrol-ngobrol santai sebelum mengistirahatkan tubuh kami yang letih ini.

Hari pun berganti menjadi hari Minggu, 16 Oktober 2011, kami pun mulai berjalan kembali, setela sampai di saddle- an kami pun meletakkan carrier kami, lalu mengeluarkan jirigen kami yang sudah kosong, dan mulai mencari sungai untuk mengisi air. Setelah jirigen terisi penuh, kami pun melanjutkan perjalanan kami kembali. Pada hari minggu ini kami agak menemui kesulitan untuk menaiki punggungan yang telah kami rencanakan sebelumnya. Karena di punggungan itu, banyak sekali ilalang liar dengan tinggi yang hampir setubuh. Salah seorang anggota tim kami mengusulkan untuk merubah titik camp 3, dikarenakan kondisi camp 3 yang kami rencanakan sebelumnya tidak memungkinkan. Akhirnya kami pun kembali beristirahat dan mulai membuat camp. Bivak untuk malam ini adalah bivak flysheet perorangan.

Esok harinya senin, 17 Oktober 2011, kami pun mulai bangun, memasak dan packing. Kami pun mulai berjalan kembali untuk selangkah lebih dekat menuju tujuan kami, Gn. Puncakbesar. Dalam perjalanan menuju Gn. Puncakbesar, kami mempraktikkan materi Search and Rescue yang telah kami pelajari sebelumnya pada materi kelas gunung hutan di sekretaria Astacala. Pertama, kami mempraktikkan materi confinement mode dengan metode string line. Setelah itu kami melanjutkan jalan yang semakin menanjak menuju Gn. Puncakbesar. Banyak sekali tanaman berduri dan semak belukar yang menghalangi kami berjalan. Pada hari ini tubuh sudah mulai lelah, namun kami tidak menyerah untuk mencapai tempat tujuan kami yang sudah di depan mata. Dua golok tebas pu kami keluarkan dari carrier kami. Kami saling bergantian untuk membuka jalur menuju Gn.Puncakbesar.

Akhirnya setelah beberapa jam menebas, kami pun sampai di tempat tujua kami, Gn. Puncak besar dengan ketinngian 2189 mdpl. Kami berempat pun mengenaakan seragam astacala kami dengan atribut lengkap dan mulai berfoto sebagai dokumentasi dan kenang-kenangan kami.





Setelah berfoto dan beristirahat sejenak, kami memulai perjalanan untuk kembali pulang ke sekretariat Astacala. Kami turun gunung sambil meng- cleaning stringline yang kami pakai untuk materi SAR tadi, dan pada sore harinya setelah sampai di punggungan yang cukup datar , kami kembali mempraktikkan materi SAR detection mode dengan dipandu oleh wisnu. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan pulang melewati ladang dan kebun-kebun teh yang indah untuk kembali ke peradaban. Kami kembali menaiki mobil elf untuk menuju jalan radio palasari dan dilanjutkan dengan jalan kaki untuk kembali menuju sekretariat PMPA Astacala IT telkom.

0 comments:

Posting Komentar

© Free Like a Swallow 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis