Mengenang Cerita dua tahun yang lalu..
Catatan Perjalanan Kelompok 2 Diklan GH & SAR Angkatan Angin Puncak
Koordinat
puncak 107˚37’00’’ BT; 07˚08’58’’ LS, titik di peta yang bernama Gn.
Puncakbesar itu adalah tempat yang ingin dituju oleh empat orang Anggota
muda Astacala angkatan Angin puncak,yaitu ilfan, adit, galih, dan saya
sendiri, firman. Tujuan kami menuju ke Gn. Puncakbesar adalah dalam
rangka kegiatan pendidikan lanjut gunung hutan dan SAR sebagai salah
satu syarat untuk menjadi anggota penuh astacala. Dalam pendidikan
lanjut kali ini, selain mendapat materi gunung hutan dan SAR, kami juga
belajar bagaimana merancang perjalanan, membuat rancangan operasional,
dan manajemen perjalanan yang baik. Kali ini kami, kelompok 2 tim GH,
merencanakan untuk menuju puncakan gunung dengan ketinggian 2189 mdpl,
Gn. Puncak besar.
Jam 8 pagi, Jumat ,14 oktober 2011, tim kami
yang berjumlah 4 orang , dengan didampingi satu orang pendamping, yaitu
wisnu, memulai perjalanan dari sekretariat astacala menuju titik awal
yang telah kami tentukan sebelumnya, yaitu menuju desa tribaktimulya,
mekarmurti.Pertama, Kami berjalan dari sekretariat Astacala menuju
jalan radio palasari, dan dilanjutkan dengan naik angkutan umum yang
biasa kami sebut elf untuk menuju desa tribakti mulya. Selama di dalam
elf , kami banyak menghabiskan waktu untuk tidur-tiduran sejenak
daripada bersenda gurau sebelum memulai perjalanan yang cukup panjang.
Setelah kami turun dari elf ,kami melakukan orientasi dan kami bertanya
kepada warga sekitar di mana letak desa tribaktimulya. Setelah sampai di
desa tribakti mulya, kami pun menuju kantor kepala desa untuk mengurus
perijinan.Waktu pun sudah mulai menunjukkan pukul 11.00 WIB, kami pun
mencari masjid terdekat untuk menunaikan ibadah sholat jumat dilanjutkan
makan siang dengan bekal yang telah kami bawa sebelumnya.
Setelah
perut dan energi terisi kembali, kami pun melanjutkan perjalanan.
Pertama , kami mulai melakukan orientasi dan mengeplot titik awal
perjalanan kami. Setelah itu kami menghabiskan waktu cukup lama karena
kami agak kesulitan untuk menemukan dimana titik awal punggungan yang
akan kami tapaki yang telah kami rencanakan sebelumnya. Yah, mungkin
karena ada beberapa titik di peta yang sudah tidak relevan dengan
aslinya. Seperti punggungan yang akan kami tapaki ternyata sudah
dijadikan ladang oleh warga. Setelah itu , kami pun kembali berjalan
menapaki punggungan untuk menuju titik camp pertama yang telah kami plot
sebelumnya di peta. Di awal perjalanan, kami banyak melihat
ladang-ladang yang indah,petani-petani yang menanam bibit, dan view
pemandangan alam yang indah dan terbentang luas. Hampir sekitar 4 jam
waktu kami habiskan untuk berjalan dan beristirahat di sela-sela
perjalanan itu, namun kami belum sampai juga pada titik camp pertama yg
telah kami plot sebelumnya pada peta. Akhirnya, pada jam 16.30 kami
menghentikan perjalanan dan segera mencari punggungan lebar sebagai
tempat bermalam kami. Pada malam ini, setelah briefing dan evaluasi,
kami berempat tidur bersama-sama dalam bivak flysheet.
Esok
harinya, Sabtu, 15 Oktober 2011, setelah sarapan, kami pun mulai
melanjutkan perjalanan untuk menuju titik camp ke 2. Karena pada hari
kemarin kami belum juga sampai pada titik camp1 yang tela kami
rencanakan sebelumnya, maka pada hari ini kami mempercepat gerakan kami
untuk mengejar waktu dan target untuk sampai ke titik camp 2 sesuai
dengan koordinat yg telah diplot sebelumnya. Titik camp 2 berada di
sekitar puncakan 1989, Jalan yang kami lalui pun semakin lama semakin
mulai menanjak. Di jalan yang kami lalui banyak terdapat ilalang-ilalang
yang cukup tinggi, sehingga mau tidak mau kami pun harus mengeluarkan
golok untuk menebas ilalang tersebut agar mempermudah kami berjalan. Tak
terasa kami pun berjalan sudah cukup jauh, akhirnya kami sampai di
puncakan 1989. Setelah melihat keadaan sekitar dan setelah kami
berunding, akhirnya kami semua sepakat untuk mendirikan camp bivak alam
di tempat ini walaupun bahan untuk bivak alamnya hanya sedikit dengan
pertimbangan tertentu. Setelah bivak alam dan api jadi, kami pun makan
malam, evaluasi dan briefing, dan sedikit ngobrol-ngobrol santai sebelum
mengistirahatkan tubuh kami yang letih ini.
Hari pun berganti
menjadi hari Minggu, 16 Oktober 2011, kami pun mulai berjalan kembali,
setela sampai di saddle- an kami pun meletakkan carrier kami, lalu
mengeluarkan jirigen kami yang sudah kosong, dan mulai mencari sungai
untuk mengisi air. Setelah jirigen terisi penuh, kami pun melanjutkan
perjalanan kami kembali. Pada hari minggu ini kami agak menemui
kesulitan untuk menaiki punggungan yang telah kami rencanakan
sebelumnya. Karena di punggungan itu, banyak sekali ilalang liar dengan
tinggi yang hampir setubuh. Salah seorang anggota tim kami mengusulkan
untuk merubah titik camp 3, dikarenakan kondisi camp 3 yang kami
rencanakan sebelumnya tidak memungkinkan. Akhirnya kami pun kembali
beristirahat dan mulai membuat camp. Bivak untuk malam ini adalah bivak
flysheet perorangan.
Esok harinya senin, 17 Oktober 2011, kami
pun mulai bangun, memasak dan packing. Kami pun mulai berjalan kembali
untuk selangkah lebih dekat menuju tujuan kami, Gn. Puncakbesar. Dalam
perjalanan menuju Gn. Puncakbesar, kami mempraktikkan materi Search and
Rescue yang telah kami pelajari sebelumnya pada materi kelas gunung
hutan di sekretaria Astacala. Pertama, kami mempraktikkan materi
confinement mode dengan metode string line. Setelah itu kami melanjutkan
jalan yang semakin menanjak menuju Gn. Puncakbesar. Banyak sekali
tanaman berduri dan semak belukar yang menghalangi kami berjalan. Pada
hari ini tubuh sudah mulai lelah, namun kami tidak menyerah untuk
mencapai tempat tujuan kami yang sudah di depan mata. Dua golok tebas pu
kami keluarkan dari carrier kami. Kami saling bergantian untuk membuka
jalur menuju Gn.Puncakbesar.
Akhirnya setelah beberapa jam menebas,
kami pun sampai di tempat tujua kami, Gn. Puncak besar dengan ketinngian
2189 mdpl. Kami berempat pun mengenaakan seragam astacala kami dengan
atribut lengkap dan mulai berfoto sebagai dokumentasi dan
kenang-kenangan kami.
Setelah
berfoto dan beristirahat sejenak, kami memulai perjalanan untuk kembali
pulang ke sekretariat Astacala. Kami turun gunung sambil meng- cleaning
stringline yang kami pakai untuk materi SAR tadi, dan pada sore harinya
setelah sampai di punggungan yang cukup datar , kami kembali
mempraktikkan materi SAR detection mode dengan dipandu oleh wisnu.
Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan pulang melewati ladang dan
kebun-kebun teh yang indah untuk kembali ke peradaban. Kami kembali
menaiki mobil elf untuk menuju jalan radio palasari dan dilanjutkan
dengan jalan kaki untuk kembali menuju sekretariat PMPA Astacala IT
telkom.
Kamis, 10 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar